kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.299.000   5.000   0,22%
  • USD/IDR 16.585   5,00   0,03%
  • IDX 8.258   6,92   0,08%
  • KOMPAS100 1.128   -3,16   -0,28%
  • LQ45 794   -6,53   -0,82%
  • ISSI 295   3,34   1,15%
  • IDX30 415   -3,30   -0,79%
  • IDXHIDIV20 467   -5,39   -1,14%
  • IDX80 124   -0,60   -0,48%
  • IDXV30 134   -0,53   -0,39%
  • IDXQ30 130   -1,48   -1,13%

Menghampiri Cuan Aroma Kopi Khas Sumedang


Sabtu, 11 Oktober 2025 / 08:00 WIB
Menghampiri Cuan Aroma Kopi Khas Sumedang
Kopi Sindang Rasa Sumedang


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tidak jarang, menjalankan usaha berasal dari apa yang sudah dilakukan orangtua. Kondisi ini juga terjadi pada diri Danar Sidqi A saat mengembangkan kedai dan toko kopi Sindang Rasa.

Sebelum menjelma menjadi kedai dan toko kopi, Sindang Rasa, menurut Danar, adalah rumah makan khas Sumedang beserta dengan camilan favoritnya, yakni tahu sumedang. Namun, perubahan drastis terjadi mulai tahun 2010-an, saat kedai kopi modern menjamur. 

Akhirnya, sang ayah, kata Danar, mengubah usaha menjadi bisnis kedai kopi plus toko kopi dengan nama Boehoen Co. Kebetulan, di Sumedang dan sekitarnya, terdapat perkebunan kopi khas daerah tersebut. Alhasil, kebutuhan biji kopi menjadi gampang dengan keberadaan para petani kopi di sana.

Tapi, di 2017, sang ayah meninggal dunia. Danar pun mengambil alih pengelolaan toko Boehoen Co.

Hanya, persoalan timbul. Saat ingin mendaftarkan merek yang dibuat oleh sang ayah, ternyata sudah ada yang mendaftarkan Boehoen Co. Walhasil, Danar pun mengubah nama kedai dan toko kopinya menjadi Sindang Rasa pada 2022.

Sementara bahan baku kopi tetap dipertahankan dari Sumedang.

"Bijih kopi kami ambil dari Rancakalong, biasanya yang natural whine honey. Kemudian, ada juga kopi dari Gunung Manglayang," ungkap dia.

Baca Juga: Menyeruput Fulus dari Secangkir Kopi Hitam

Danar sengaja terus menggunakan kopi lokal. Maklum, ia yang lahir dan besar di Sumedang punya idealisme untuk mengenalkan kopi yang diproduksi dari tanah tempat dirinya dilahirkan kepada para pengunjung yang datang ke kedainya.

Kopi Sumedang sendiri punya cita rasa buah dan coklat dari varietas kopi excelsa dan arabika. 

Salah satunya dipengaruhi iklim Sumedang yang cenderung dingin dan tanah khasnya, serta ketahanan pohon kopi yang lebih tinggi terhadap hama.

Danar percaya, kualitas kopi Sumedang yang khas, bisa dinikmati oleh kalangan anak muda, terutama yang baru tertarik mencicipi kopi dan ingin mengenal kopi khas Nusantara. Caranya, lewat Sindang Rasa.

"Melalui Sindang Rasa, saya ingin mengenalkan citarasa kopi khas Sumedang, kepada para pengunjung. Sindang artinya mampir, jadi rasa yang mampir dalam cangkir kopi yang mereka minum. Dan, rasa yang tejalin antara sesama pengunjung yang ada di kedai," tuturnya.

Langkah berikutnya dari Sindang Rasa, Danar mengungkapkan, akan mendatangkan bijih kopi dari beberapa wilayah Sumedang lainnya. Yakni, kopi Cibugel, kopi Wado, dan kopi Darmaraja, baik jenis arabika maupun robusta.

Untuk mendapatkan kopi Sumedang, Danar langsung membelinya dari para petani kopi setempat. Upaya ini dia lakukan untuk saling  bersinergi mengembangkan kopi Sumedang.

"Kami konsisten sebagi penghubung antara petani dengan konsumen di kedai kami," sebutnya.

Selanjutnya: Cara Mengaktifkan WhatsApp Tanpa Nomor, Emangnya Bisa? Cek Informasi Lengkapnya!

Menarik Dibaca: 11 Manfaat Makan Yogurt Setiap Hari bagi Kesehatan Tubuh

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×