kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menghias laba dari produk kerajinan


Jumat, 15 Februari 2013 / 13:00 WIB
ILUSTRASI. Kontan - KOMINFO Kilas Kementerian Online


Sumber: Kontan 14/2/2013 | Editor: Havid Vebri

Jika ingin memiliki bisnis menjual produk-produk kerajinan dengan mengumpulkan pelbagai produk dari daerah, Anda tidak perlu khawatir untuk memulainya. Sebab, Anda bisa memulainya dengan cara lebih murah, yakni mengambil tawaran kemitraan dari Rumah Warna.

Rumah Warna merupakan usaha kerajinan dan pernak pernik yang dirintis Nanang Syaifurozi dan istrinya di Yogyakarta. Nanang memulai usaha ini sejak tahun 1999. Namun, waktu itu, ia hanya menjajakan pernak-pernik dari bahan limbah pada konsumen yang kebanyakan merupakan temannya sendiri.

Kini, selain membuat pernak-pernik dari bahan limbah, Rumah Warna juga sudah memproduksi tas-tas dengan sentuhan etnik sebagai produk utama. Produk ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 5.000 - Rp 200.000.

Usaha Rumah Warna sudah dimulai pada tahun 2002. Tapi, baru pada tahun 2009, mereka menawarkan kemitraan. Setelah beberapa tahun, saat ini, Rumah Warna sudah memiliki sembilan mitra yang tersebar dari Aceh hingga Lombok.

Nah, untuk bergabung menjadi mitra Rumah Warna, Nanang menjelaskan, selain modal yang cukup, yang lebih dibutuhkan adalah semangat untuk membangun usaha.

Rumah Warna menawarkan paket kemitraan dengan nilai investasi sebesar Rp 155 juta hingga Rp 200 juta. Dengan paket ini, para calon mitra mendapatkan interior toko, pelatihan, standar operasional, dan pendampingan.

Di luar itu, mitra juga bakal mendapatkan produk awal senilai Rp 50 juta. "Barang dengan nilai Rp 50 juta itu sudah dengan potongan harga hingga 50%," ujar Nanang.

Selain modal awal investasi, para calon mitra juga harus menyediakan tempat untuk berjualan. Pihak tim Rumah Warna akan menyurvei terlebih dahulu lokasi untuk melihat kelayakannya.

Perhitungan nilai investasiĀ  tergantung luasan bisnis. Untuk jenis outlet berukuran 2 meter x 2 meter, biaya investasi yang harus disiapkan sekitar Rp 155 juta. Jika ingin lebih luas dengan membuka toko dengan luas maksimal 28 meter persegi, paket investasinya sekitar Rp 180 juta.

Tapi, jika lokasi mitra ada di luar Pulau Jawa, biaya investasi untuk membuka toko Rumah Warna bisa lebih mahal, yakni sebesar Rp 200 juta.

Selama menjadi mitra, pendampingan pusat akan dilakukan selama dua bulan pertama. Setiap dua bulan selanjutnya, mereka akan mengaudit.

Rumah Warna menjanjikan mitra mendapatkan omzet dari dua paket investasi itu sebesar Rp 60 juta per bulan. Sedangkan keuntungan bersih per bulan mencapai Rp 10 juta, bahkan lebih.

"Setiap tahun, kami membuat gathering di Yogyakarta untuk membicarakan rencana bisnis dan diskusi masalah yang dihadapi mitra," ujar Nanang.

Amir Karamoy, Ketua Komite Tetap Waralaba dan Lisensi Kadin Indonesia menilai kemitraan yang menyangkut produk kerajinan ini memiliki prospek yang menjanjikan. Namun, ia mengingatkan, agar bisa bersaing dengan usaha serupa, Rumah Warna harus melakukan inovasi produk secara konsisten.

Rumah Warna
Jl. Ringroad Utara Pandega Satya No.15A, Yogyakarta
Telp: (0274) 7454193

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×