kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mencicipi peluang bisnis ayam renyah


Jumat, 15 Februari 2013 / 12:16 WIB
ILUSTRASI. Cek kurs dollar-rupiah di Bank Mandiri hari ini, Kamis 7 Oktober 2021./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/21/07/2020.


Sumber: Kontan 8/2/2013 | Editor: Havid Vebri

Tawaran waralaba dan kemitraan di bisnis makanan olahan ayam tak ada habisnya. Kali ini, seorang pengusaha kuliner asal Malang, Johan Martino Anggo, menawarkan kemitraan dengan merek dagang Fun Chicken.

Menu utama Fun Chicken terdiri dari ayam tepung goreng atau crispy chicken, burger, dan kentang goreng. Pilihan minumannya ada es teh dan aneka jus buah.

Aneka menu makanan dan minuman di Fun Chicken dijual per paket. Sedikitnya ada 10 paket yang bisa dipilih konsumen, dengan harga mulai Rp 8.000 hingga Rp 15.000 per paket.

Selain menu paket, Fun Chicken juga menyediakan menu terpisah. Jadi konsumen bebas memilih menu yang diinginkan sesuai selera.

Konsultan Keuangan Fun Chicken, James Rionando, mengklaim menu ayam gorengnya memiliki rasa yang tidak kalah dengan produk sejenis yang sudah terkenal. "Ayam goreng kami empuk, bumbunya meresap, dan garing di dalam," ujar James.

Fun Chicken mulai beroperasi 1 April 2012 lalu. Saat ini, gerai Fun Chicken baru ada satu di daerah Tumpang, Malang. Kendati baru berumur kurang dari setahun, Johan yakin kalau usahanya memiliki prospek yang cerah.

Maka itu, untuk menggenjot bisnisnya, Fun Chicken resmi menawarkan kerjasama bisnis dengan sistem kemitraan. "Kami resmi menawarkan kemitraan awal tahun ini," kata James.

Dalam kerjasama ini, Fun Chicken mematok biaya investasi kemitraan sebesar Rp 250 juta. Biaya kemitraan ini mengusung konsep restoran dan berlaku untuk masa kerjasama selamanya.

Fasilitas yang didapat mitra di antaranya bahan baku, peralatan makan termasuk meja kursi, peralatan masak, hingga display yang akan digunakan untuk media promosi. Mitra juga mendapatkan pendampingan usaha dan pelatihan marketing.

James menargetkan, mitra bisa menjual minimal 230 porsi ayam per hari. Dengan penjualan sebanyak itu, mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 62 juta per bulan.

Adapun laba bersihnya sekitar 15% dari omzet. Mitra diperkirakan balik modal dalam waktu 25 bulan atau dua tahun. Bila sudah balik modal, mitra dikenakan biaya royalti 5% dari omzet bulanan.

Untuk kriteria lokasi, mitra harus menyiapkan tempat seluas 5 meter x 16 meter persegi. Tempat itu bisa menampung hingga 50 kursi. James tidak menyarankan mitra memilih lokasi di mal.

Menurutnya, lokasi yang tepat berada di pinggir jalan raya yang ramai dilalui kendaraan. Segmen pasarnya adalah kelas menengah ke bawah. Saat ini, Fun Chicken belum memiliki mitra. "Tapi sudah ada beberapa calon mitra melakukan penjajakan," ujarnya.

Utomo Njoto, Pengamat Waralaba dari Franchise Technology berpendapat, peluang bisnis kemitraan olahan ayam masih terbuka lebar. Namun, mitra harus berhati-hati terhadap setiap tawaran kemitraan dari produk yang relatif baru.

Menurut Njoto, bila Fun Chicken bisa meraih omzet 62 juta per bulan sudah cukup bagus. "Tapi, mitra jangan berpatokan pada kalkulasi di atas kertas saja," ujarnya.

Mitra juga perlu melihat laporan keuangan yang riil, bukan asumsi yang ditawarkan. Selain itu, mitra juga perlu memperhatikan target market. Dari segi harga, tampaknya Fun Chicken membidik kelas menengah ke bawah. "Kelas ini tidak begitu mempermasalahkan kualitas produk," ungkapnya.       

Fun Chicken
Jl Raya 112 Tumpang,
Malang, Jawa Timur
Telp: (0341) 7878294

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×