kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengisi pundi-pundi dengan duit biker trendi


Jumat, 29 Juli 2011 / 14:35 WIB
Mengisi pundi-pundi dengan duit biker trendi
ILUSTRASI. Cara membuat infused water bisa dengan banyak bahan alami.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Tri Adi

Banyak pengendara sepeda motor (biker) ingin tampil beda. Salah satunya mengenakan helm yang khas. Dari sini muncul peluang memodifikasi tampilan helm dengan motif-motif nan unik. Ternyata margin laba dari lumayan tebal.

Beberapa tahun terakhir, pertumbuhan pengguna sepeda motor begitu pesat. Sampai Juni 2011, total penjualan sepeda motor nasional sudah mencapai 4,05 juta unit, meningkat 12,69% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya 3,59 juta unit.

Seiring dengan pertumbuhan pengguna sepeda motor, bisnis aksesori, seperti helm atau pelindung kepala, ikut terdongkrak. Bahkan, saat ini, helm tak cuma perangkat keselamatan, tapi juga menunjukkan jati diri, khususnya bagi anak muda yang ingin tampil beda.

Wajar saja, helm gaya sesuai dengan selera (custom) semakin diminati. Jenis helm ini tidak sembarangan bisa dibeli di toko helm yang biasanya hanya memajang helm produksi massal. Orang mencarinya di bengkel modifikasi yang khusus mendesain helm dengan motif tertentu.

Salah satu pembuat helm motif custom adalah Oki Hendrawan. Pemilik bengkel di Bekasi ini membuka jasa pembuatan helm custom sejak empat tahun silam. Ia menyediakan beberapa desain, tapi pemesan bisa meminta desain tertentu.

Metode pembuatan motif helm yang dipakai Oki adalah dengan krayon, cat air, dan airbrush. “Peminat dari crayon biasanya dari anak-anak,” katanya. Pelanggannya lebih banyak dari pengguna helm langsung, meski sesekali juga mendapat pesanan dari perusahaan.

Pemain lain, Muhammad Sya’roni atau biasa disapa Roni, lebih memilih menggunakan stiker untuk mencetak gambar pada helm. Pemilik Ronita Digital Helmet di Pamulang, Tangerang Selatan, ini semula memang mempunyai bisnis percetakan. “Banyak yang bertanya, apa bisa cetak gambar di helm,” ujarnya. Lantaran ada pasar, sejak tahun lalu, ia membuat bengkel helm custom.

Menurut Roni, permintaan helm custom cukup menjanjikan. “Sebulan, minimal saya membuat pesanan 100 helm custom,” ungkap dia. Harga helm itu antara Rp 225.000 sampai Rp 250.000 per unit. Tidak tertutup kemungkinan harganya bisa jutaan jika pesanannya rumit. Misalnya, minta dibuatkan replika helm seperti milik pembalap terkenal. “Saya harus mengubah bentuk helm terlebih dahulu,” tuturnya.

Meski begitu, jika ingin biaya lebih ringan, para biker boleh membawa helm sendiri untuk dibuatkan desain. “Tarifnya bisa lebih murah,” ujar Roni. Kisarannya mulai Rp 135.000 sampai Rp 350.000 per helm, tergantung tingkat kerumitan.

Dari bisnis ini, dalam sebulan, Roni mampu meraup omzet rata-rata Rp 25 juta dengan keuntungan sekitar Rp 11,5 juta. Maklum, margin yang diambil dari bisnis ini bisa hampir 50%. Contohnya, biaya produksi sebuah helm custom seharga sekitar Rp 250.000 sebenarnya hanya sekitar Rp 135.000. “Itu sudah termasuk biaya yang lain,” terang Roni.

Oki, yang juga mengaku meraih keuntungan cukup lumayan dari bisnis helm custom, tak menampik bahwa biaya produksi pembuatan helm custom ini tak banyak. “Saya hanya membeli krayon atau cat. Itu pun butuhnya tidak banyak,” tutur dia. Biaya produksi satu helm sekitar Rp 100.000. Oki juga menerima jasa menggambar di helm milik pemesan. Tarifnya mulai

Rp 100.000 sampai Rp 350.000, tergantung tingkat kesulitannya. “Biasanya, pelanggan membawa sendiri helm yang ingin dimodifikasi,” ujar dia.

Oki mengaku mendapat pesanan helm custom sebanyak 20 unit–50 unit sebulan. Jumlah tersebut bisa lebih banyak lagi kalau dia mendapat order dari perusahaan. “Kami pernah dapat order ratusan unit dari Honda,” katanya. Dalam sebulan, ia bisa mengantongi omzet antara Rp 4 juta–Rp 15 juta.


Butuh kreativitas

Menurut Oki, memulai bisnis bengkel helm custom ini memang membutuhkan keahlian melukis atau mendesain. Setidaknya, tahu teknik melukis atau mengolah desain lewat komputer. Sebab, dasar gambar harus diolah di komputer. Setelah desain final, baru ditempel di helm. Tahap berikutnya adalah memberi warna dengan cat atau crayon pada setiap bagian yang diinginkan. Helm custom setengah jadi tersebut lantas dipernis untuk mempertahankan warna dan gambar.

Cara membuat helm custom ala Roni agak berbeda. Dia menggunakan stiker untuk mendesain motif helm custom. Stiker yang digunakan khusus untuk helm. Caranya, desain gambar dari komputer dicetak, lantas dipotong sesuai dengan pola dan ditempelkan ke helm.

Roni menyarankan, sebelum proses penempelan stiker, helm harus dibasahi dulu dengan air untuk memastikan lapisan permukaan helm bersih. Setelah itu, stiker ditempelkan dan langkah berikutnya adalah divernis agar stiker terlindung dari goresan dan kotoran. “Gambar itu bisa awet sampai tiga tahun,” ungkap dia.


Modal gede

Nah, meski proses kerjanya cukup sederhana, jika Anda ingin menggeluti bisnis ini, modal yang dibutuhkan bisa beragam. Anda tidak butuh ruangan besar, asal cukup untuk bekerja dan memajang helm contoh. Kecuali jika pesanan sudah sampai ratusan unit helm per bulan, mungkin Anda harus mempertimbangkan tempat yang lebih luas.

Khusus bengkel helm custom dengan bahan stiker, modal utamanya sebenarnya mesin cetak digital seharga Rp 150 juta–Rp 175 juta dalam kondisi baru atau sekitar Rp 100 juta untuk kondisi seken. Ada cara lebih murah, yakni melempar pekerjaan cetak stiker pada percetakan lain.

Perangkat lain yang dibutuhkan adalah kompresor. Alat ini untuk proses airbrush maupun pernis. Harga kompresor baru sekitar Rp 2 juta per unit.

Jika ingin mendapat margin lebih besar, Anda perlu sekaligus menjual unit helm, tak sekadar jasa modifikasi. Modalnya memang besar. Harga satu helm polos kualitas bagus ber-SNI sekitar Rp 100.000. Itu pun tak bisa dipesan eceran dari pabrik. “Minimal harus membeli 100 unit,” kata Roni.

Paling ringan jika Anda membuat jaringan dengan bengkel modifikasi helm lain untuk belanja helm polos. Dengan begitu, tak perlu menyimpan stok terlalu banyak. Anda juga bisa membuat sub agen penjualan helm custom. “Kami beri diskon 25%,” kata Roni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×