kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Mengubah produksi jadi alat penyambung pipa (2)


Jumat, 11 Juli 2014 / 19:29 WIB
Mengubah produksi jadi alat penyambung pipa (2)
ILUSTRASI. Simak tren warna cat 2023, bisa jadi pilihan bagus untuk dekorasi ulang rumah


Reporter: Rani Nossar | Editor: Rizki Caturini

Perjalanan usaha Hanif Wahyudi hingga bisa membangun sebuah perusahaan terbuka, dia mulai dari membantu menjalankan usaha pengecoran besi orang tuanya. Kala itu ayahnya melebur logam untuk dijadikan berbagai alat-alat pertanian dan rumah tangga. 

Usaha berskala industri rumahan yang dirintis orangtuanya terus berkembang hingga resmi berubah menjadi CV Aneka Karya di tahun 1970. Pada saat itu barang yang diproduksi masih berupa alat-alat pertanian dan rumah tangga berbahan baku logam.

Dia bercerita saat kecil dan remaja pemandangan orang mengecor baja, melebur besi, mencetak logam itu sudah merupakan hal yang biasa. Maklum di daerah tempat tinggalnya di Desa Batur Jaya, Klaten, ada sekitar ratusan masyarakat yang berprofesi sebagai pengrajin logam dalam skala industri rumahan. "Waktu itu cara memproduksinya masih dengan teknik sederhana," kata dia.

Bahkan hingga saat ini, para perajin logam tersebut masih eksis beroperasi. Selama masa remajanya, Hanif sudah membantu sedikit demi sedikit usaha ayahnya. Agar usaha keluarga ini bisa berkembang lebih besar, Hanif berusaha mencari sumber permodalan. Dia lantas mengirim proposal kepada Balai Besar Logam dan Mesin atau Metal Industries Development Center (MIDC). Ini adalah lembaga pemerintah yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan di bidang industri logam dan mesin di bawah Kementerian Perindustrian.

Setelah bebarapa kali Hanif mengirimkan proposal, akhirnya dia bisa mendapatkan permodalan dari lembaga tersebut. Meski tidak bersedia menyebutkan nominal rupiah yang didapat, namun dari situ pabrik milik orang tuanya itu bisa menambah tenaga kerja dan kapasitas produksi. Sejak itu pabrik yang masih dipimpin ayahnya itu cukup agresif memperluas pasar hingga ke luar pulau Jawa. Pada saat itu pula, mereka mengubah produk menjadi pabrik yang memproduksi alat penyambung pipa di tahun 1990. Perubahan produksi ini ditujukan agar perusahaan bisa menyasar konsumen yang lebih besar seperti korporat.  

Setelah bertahun-tahun dia membantu dalam operasional pabrik, Hanif mulai fokus untuk menjalankan usaha sepenuhnya pada tahun 1994. Pada saat itu dia mengubah status perusahaan dari CV Aneka Karya menjadi PT Aneka Adhilogam Karya.

Seiring perubahan status tersebut, Hanif mulai menambah varian produkyang lebih bervariasi seperti penyampung pipa dengan spesifikasi cast iron, manhole untuk gorong-gorong dan saluran air bawah tanah dan banyak lagi.

Perkembangan usaha yang cukup baik membuat Hanif beberapa kali mendapatkan penghargaan. Salah satunya adalah mendapatkan Upakarti dari Presiden RI lewat kategori industri pengembangan industri kerajinan logam. Di bawah pimpinannya, Hanif terus meningkatkan standarisasi produk. Saat ini produknya telah memiliki sertifikasi SNI dan ISO 9001: 2008 untuk sistem manajemen kualitas.
Kini pabriknya memiliki kapasitas produksi 15.000 pipa berbagai ukuran dan jenis per bulan.        n

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×