kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Mengukur untung rugi bisnis mi ramen dari Depok


Minggu, 11 Mei 2014 / 14:42 WIB
Mengukur untung rugi bisnis mi ramen dari Depok
ILUSTRASI. Untuk pekan depan, rupiah masih berpotensi kembali melemah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/


Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Havid Vebri

Penggemar makanan Jepang lumayan besar di Indonesia, meski tidak semasif makanan dari Eropa dan Amerika. Menu-menu khas negeri Sakura seperti ramen misalnya, sudah dekat dengan lidah lokal. Itulah yang membuat Osaka Ramen berdiri pada 2013 di Depok, Jawa Barat.

Rahadi Basuki, konsultan bisnis dan pengelola Osaka Ramen, menjelaskan, sebelum Osaka Ramen berdiri, ia menjual produk bahan baku ramen,  dan sudah memiliki banyak  pelanggan tetap. “Ada sekitar 20 mitra yang dulu beli di kami,” klaim Rahadi.

Setelah setahun memiliki gerai sendiri, Osaka Ramen mulai menawarkan kemitraan  sejak tahun ini. Jika tertarik berbisnis mie asal Jepang ini, Anda cukup menyiapkan dana Rp 20 juta. Khusus bagi mitra yang bergabung di bulan ini, Rahadi memberi potongan harga Rp 5 juta.

Mitra akan mendapat gerobak ramen. Gerobak ini memiliki desain seperti gerobak ramen di Jepang, yaitu memiliki meja kecil yang menempel di gerobaknya. Mitra juga akan mendapat peralatan masak lengkap, bahan baku awal, media promosi seperti brosur, resep, pelatihan dan seragam.

Yang perlu disiapkan mitra hanyalah lokasi dan karyawan. Dua karyawan cukup untuk menjalankan bisnis ini. Sedangkan lokasi ideal adalah dekat perkantoran, pemukiman dan pusat keramaian lainnya.

Rahadi menargetkan mitra bisa menjual 30 hingga 50 porsi per hari di bulan-bulan awal. Setelah berjalan tiga hingga empat bulan, maka target penjualan adalah minimum 50 porsi per hari. Jika di jual dengan harga Rp 20.000 per porsi, omzet minimum yang didapat mitra sekitar Rp 30 juta setelah bulan ketiga.

Biaya bahan baku selama sebulan sekitar Rp 15 juta. Mitra wajib membeli bahan baku dari pusat di Depok.  Sementara itu, untuk biaya sewa tempat, sekitar Rp 1 juta. Adapun biaya gaji dua orang karyawan sekitar Rp 4,8 juta. Sedangkan biaya operasional sekitar Rp 1 juta. Dengan demikian laba bersih perbulan diperkirakan sekitar Rp 8,2 juta.

Rahadi menargetkan mitra bisa balik modal dalam tujuh hingga delapan bulan. Hal tersebut menimbang pada masa pembukaan awal, penjualan tidak akan maksimum karena dalam masa promosi. Langkah promosi yang dianjurkan Rahadi adalah buy one get one atau memberi harga jual diskon. Jadi, dengan membeli satu menu ramen, akan mendapatkan satu porsi ramen secara cuma-cuma.

Saat ini Osaka Ramen telah memiliki tiga mitra yang berada di Cirende, Tebet dan Kalibata. Menu yang diusung ada tiga, yaitu Miso ramen, Soyu ramen dan Osaka Spicy ramen. “Ciri khasnya adalah mi kami bulat seperti bihun, mirip dengan ramen yang di Jepang,” ucap Rahadi.

Harga jual tiap menu berkisar Rp 20.000 hingga Rp 25 ribu per porsi. Sejauh ini menu yang paling laris adalah Osaka Spicy Ramen. Jika tertarik, cermati tawarannya sebelum memutuskan.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×