kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menimbang untung dari Mi Java Ramen


Rabu, 22 Januari 2014 / 17:07 WIB
Menimbang untung dari Mi Java Ramen
ILUSTRASI. Promo Alfamart Gantung Periode 26 Agustus-1 September 2022


Reporter: Marantina | Editor: Havid Vebri

Peluang bisnis makanan  Jepang masih menjanjikan. Dari sekian banyak ragam makanan Jepang, mi ramen termasuk yang paling populer. Lihat saja, gerai yang menjajakan mi ramen semakin banyak. Bukan saja di pusat perbelanjaan atau mal, mi ramen kini banyak dijajakan melalui kios kaki lima di pinggir jalan.

Salah satu pengusaha mi ramen pinggir jalan adalah Bagoes Satrio Legowo yang mengusung brand Java Ramen di Purwokerto, Jawa Tengah. Mendirikan usaha tahun 2010, Satrio resmi menawarkan kemitraan tahun 2012.

Java Ramen menyediakan beberapa varian menu mi ramen, seperti mi ramen rempah, lada hitam, bakso, ayam, sosis, dan nori. Menu tersebut dibanderol dengan kisaran harga Rp 6.000 hingga Rp 14.000 per porsi. Untuk memuaskan pelanggan, Java Ramen memberi dua pilihan porsi, yakni porsi biasa dan porsi jumbo.

Jika tertarik menjajal kemitraan ini, Anda bisa memilih dua paket investasi yang ditawarkan. Pertama, paket yang diberi nama ‘ketika ramen turun ke jalan’ dengan investasi Rp 10 juta.

Mitra akan mendapatkan gerobak dorong, peralatan masak, media promosi, seragam dan pelatihan karyawan, serta bahan baku awal. Menurut estimasi Satrio, mitra bisa mengantongi omzet Rp 8 juta per bulan. Dengan laba 20%, modal mitra balik modal dalam lima bulan.

Kedua, paket bertajuk ‘ketika ramen menetap di hati’ ditawarkan dengan biaya senilai Rp 16 juta. Dengan biaya itu, mitra mendapatkan gerobak permanen, peralatan masak, media promosi, seragam dan pelatihan karyawan, serta bahan baku awal.

Mitra yang mengambil paket ini bisa meraup omzet Rp 16 juta per bulan. Sementara laba bersihnya mencapai 25%. Jadi, mitra bisa balik modal dalam empat bulan.

Satrio mengatakan, Java Ramen tidak memungut biaya royalti dan franchise fee kepada mitra usaha. Namun, mitra usaha wajib membeli bahan baku dan bumbu dari pusat.

Jika dihitung-hitung, biaya pembelian bahan baku dan bumbu ini bisa mencapai 50% dari total perolehan omzet. Saat ini, Java Ramen memiliki dua gerai di Purwokerto. Meski tidak menargetkan jumlah gerai, tahun ini Satrio berharap bisa membuka gerai Java Ramen di luar Jawa Tengah.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×