kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45900,33   -26,40   -2.85%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mengulur laba mi hijau hasil olahan sayuran


Senin, 12 September 2011 / 13:47 WIB
Mengulur laba mi hijau hasil olahan sayuran
ILUSTRASI. Pedagang tanpa memakai masker melayani konsumen di salah satu pasar tradisional di Tangerang Selatan, Sabtu (31/10).


Reporter: Fahriyadi, Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi

Makanan berbahan baku bakmi tak pernah lekang oleh waktu. Itulah sebabnya semakin banyak tawaran usaha yang mengusung bakmi sebagai menu utama. Salah satunya adalah Mi Jawara yang berpusat di Cibubur, Bogor, Jawa Barat.

Berbeda dengan bakmi lain, Mi Jawara menawarkan mi sehat yang dibuat dari bahan baku sayur mayur, sehingga warna mi bukan lagi kuning tapi hijau. "Warna hijau bukan dari pewarna melainkan dari sayuran dan sawi sehingga aman dan menyehatkan," kata Ari Oni Syaifullah, pemilik Mi Jawara.

Ari mulai menawarkan kemitraan Mi Jawara sejak Juli 2011. Menurut Ari, tawaran kemitraan ini untuk mengembangkan usaha yang berdiri sejak 2009 lalu. Dia berharap dengan kemitraan ini, masyarakat akan lebih mengenal bakmi hijau buatannya.

Sebab, menurutnya, nilai tambah mi buatannya adalah warna hijau hasil pengolahan sayuran. Tak hanya lebih sehat, mi, pangsit, dan bakso juga diproduksi sendiri sehingga terjamin kebersihannya. "Semua dibuat tanpa MSG," klaimnya.

Mi Jawara menawarkan tiga paket kemitraan, paket silver dengan investasi Rp 10 juta, paket gold senilai Rp 25 juta, dan paket platinum dengan investasi senilai Rp 50 juta.

Untuk paket silver, mitra akan mendapat mini outlet gerobak, perlengkapan usaha, termasuk pasokan bahan baku dari pusat. Dengan paket gold, mitra selain akan mendapatkan perlengkapan usaha dan juga punya hak untuk memproduksi mi sendiri.

Adapun mitra yang mengambil paket platinum akan mendapatkan perlengkapan usaha, booth, desain interior, hak produksi dan bisa menjadi master mitra. Namun demikian, "Mi yang diproduksi harus tetap sesuai standar pusat," kata Ari.

Dengan segmen pelanggan menengah ke atas yang sadar akan makanan sehat, Ari menargetkan mitra paket silver mampu balik modal setelah menjalankan usaha selama 5 bulan.

Target BEP bisa tercapai jika mitra menjual 30 sampai 50 porsi dengan harga Rp 8.000 - Rp 12.000 per porsi. Tak hanya menjual bakmi hijau dan aneka makanan, Mi Jawara juga menjual mi bihun ayam jamur seharga Rp 11.000 per porsi. "Omzet sekitar Rp 300.000 sampai Rp 500.000 per hari atau Rp 9 juta - Rp 15 juta perbulan," kata pria 37 tahun tersebut.

Setelah dikurangi biaya sewa tempat Rp 1 juta per bulan, pembelian bahan baku Rp 3,6 juta per bulan, dan gaji karyawan Rp 1,5 juta, mitra akan mendapat keuntungan bersih per bulan sebesar Rp 2 juta.

Sampai saat ini, Mi Jawara baru memiliki tujuh gerai sendiri dan lima mitra. Seluruh gerai dan mitra tersebut berlokasi di Jabodetabek. Karena itu, dia menargetkan hingga akhir 2011 ini akan menambah jumlah gerai hingga 10 buah. "Cukup realistis karena persaingan di pasar mi cukup ketat," akunya.

Salah satu mitra Mi Jawara yang berlokasi di Bekasi, Milla Inaya mengatakan, telah bergabung dengan Mi Jawara sejak dua bulan ini. Ia tertarik untuk berinvestasi pada usaha makanan mi hijau ini karena produk yang dijual cukup unik. "Konsepnya juga cukup bagus," katanya.

Dua bulan menjalankan usaha, Milla mengaku bisa menjual sekitar 25 porsi mi per hari. Dengan harga per porsi antara Rp 8.000 sampai Rp 12.000, omzet yang didapatnya mencapai Rp 5 juta per bulan. Dengan omzet sebesar itu, dia yakin dalam tiga bulan ke depan, modalnya akan balik. Apalagi, dia merasa tren penjualan Mi Jawara terus meningkat saban bulannya.

Tak heran jika Milla berniat untuk mengambil satu paket silver lagi setelah modalnya kembali. Prospek usaha yang cukup cerah juga dikatakan oleh Levita Supit, Ketua Waralaba dan Lisence Indonesia (WALI). Menurutnya bisnis kemitraan mi sehat cukup prospektif karena meningkatnya tren gaya hidup sehat di masyarakat. Apalagi, mi adalah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia.

Konsep mi sehat, kata Levita, merupakan salah satu bentuk inovasi yang menarik. Sebab, penikmat kuliner tidak hanya mendapatkan rasa yang enak tetapi juga yakin bahwa apa yang dikonsumsinya baik untuk kesehatan. "Asal terus berinovasi, saya melihat setidaknya usaha mi masih baik hingga dua tahun ke depan," kata Levita.

Menurut Levita, dengan investasi sebesar Rp 10 juta untuk paket silver dan balik modal dalam jangka waktu 5 bulan cukup realistis. Namun, agar bisnis ini lebih mapan, perlu promosi termasuk dengan membuka usaha di lokasi strategis.


Mi Jawara
Griya Sabilina,
Kompleks Kranggan Permai Blok RT 16/09
Jati Sampurna, Cibubur
Telp: 02168570675

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×