kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajaki peluang bisnis bengkel motor


Selasa, 18 Desember 2012 / 12:06 WIB
Menjajaki peluang bisnis bengkel motor
ILUSTRASI. Jadwal kualifikasi Piala Dunia 2022 Kosovo vs Spanyol: Dardanet ancam La Furia Roja


Sumber: Kontan 18/12/2012 | Editor: Havid Vebri

Peluang bisnis bengkel sepeda motor masih moncer. Di tengah tingginya pengguna sepeda motor, permintaan akan jasa servis motor juga meningkat.  

Tak heran, bila bisnis ini selalu kedatangan pemain baru, baik yang mengusung merek sendiri maupun waralaba atau kemitraan.

Salah satu pelaku usaha yang kini gencar menawarkan kemitraan usaha ini adalah Efan Medisa, dengan mengusung merek MotoCare di Bandung, Jawa Barat.

Bengkel yang berdiri tahun 2011 ini berencana menawarkan kemitraan pada awal tahun 2013. "Sekarang, kami sudah mulai promosi supaya pada Januari tahun depan bisa kami proses," ujar Efan.

Saat ini, MotoCare masih belum memiliki mitra. Efan mengklaim, bengkel motornya mengusung konsep pelayanan yang berbeda dibandingkan bengkel lainnya.

Dalam konsep yang ia buat, setiap pelanggan akan menjadi member MotoCare. Sebagai member, pelanggan yang mengalami kesulitan di kota lain, seperti ban bocor, motor mogok, atau tabrakan, akan mendapat pelayanan gratis dari mitra MotoCare yang ada di kota terdekat.

Namun, jika member harus mengganti sparepart, mereka harus membelinya sesuai harga yang berlaku. "Jadi, jasa pelayanan saja yang gratis," kata Efan. Selain itu, ada juga fasilitas satu kali servis gratis bagi member yang sudah 10 kali melakukan servis.

Efan memberi kesempatan kepada siapa pun, termasuk bagi yang sudah memiliki bengkel, untuk bergabung menjadi mitra. Ia menawarkan biaya investasi sebesar Rp 50 juta.

Dengan biaya itu, mitra akan mendapatkan peralatan bengkel lengkap dan siap beroperasi. Pihak MotoCare juga akan memberikan pelatihan untuk menyamakan standar pelayanan kepada semua pelanggan.

Pengelola pusat juga akan memasok satu orang tenaga mekanik utama dan dua orang mekanik pembantu. Selain itu, akan ada kontrol dari kantor pusat setiap saat.

Efan menargetkan, mitra bisa meraup omzet hingga Rp 40 juta per bulan. Dengan laba 15%-20% dari omzet, mitra diperkirakan balik modal dalam waktu satu tahun.

Dalam mengembangkan usaha ini, Efan tidak memungut royalty fee atau pun franchise fee. Menurutnya, kemitraan ini lebih pada kerjasama mengembangkan jaringan bengkel dan jumlah member.

Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), Anang Sukandar menilai, tidak mudah mengembangkan layanan bengkel motor dengan sistem member.

Soalnya, diperlukan jaringan bengkel yang kuat agar sistem member itu bisa berjalan. "Membangun jaringan itu tidak mudah, apalagi kalau brand-nya belum kuat," ungkapnya.

Anang menyarankan, sebaiknya MotoCare mengembangkan bisnis ini dengan konsep biasa. Hanya saja harus ada keunikan atau nilai lebih yang ditonjolkan. Misalnya, biaya servis atau sparepart lebih murah dari bengkel lain.

Menurut Anang, ada beberapa cara mewujudkan tarif murah ini. "Selain memangkas margin, pengelola bisa mengambil barang langsung ke pabrikan dengan harga murah," katanya.           

MotoCare
Jl Pagatot Raya No 110
Bandung, Jawa Barat
HP: 082127177770

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×