kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal gurih untung Bakso Aci Juragan


Minggu, 16 September 2018 / 05:15 WIB
Menjajal gurih untung Bakso Aci Juragan


Reporter: Elisabeth Adventa | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID - Salah satu jajanan bakso yang disukai lidah lokal adalah bakso aci khas Jawa Barat. Bakso berbahan dasar tepung kanji ini masih disukai anak-anak dan remaja.

Faktor inilah yang membuat masih ada pelaku usaha yang menggarap bisnis ini dan menawarkan program kemitran. Salah satunya Okki Indiyanto, asal Bekasi .

Ia menawarkan kemitraan Bakso Aci (Boci) Juragan. "Boci Juragan ini termasuk kemitraan yang terbaru. Sebelumnya, saya sudah punya sekitar 30 merek produk kemitraan," kata Okki.

Ada tiga paket investasi yang ditawarkan, yaitu paket Rp 6,5 juta, paket Rp 12 juta dan paket Rp 25 juta. Dengan modal tersebut, mitra akan mendapatkan fasilitas satu buah gerobak, peralatan masak, kompor gas, pelatihan karyawan, bahan baku awal 100 porsi -  300 porsi dan fasilitas subsidi ongkos kirim untuk mitra di luar Bekasi.

Okki menjelaskan perbedaan ketiga paket tersebut ada pada bentuk dan kualitas bahan gerobak, serta jumlah bahan baku awal dan kelengkapan peralatan operasional.

Untuk paket Rp 6,5 juta ukuran gerobak yang terbuat dari alumunium lebih kecil, di paket yang lebih gerobak terbuat dari kayu. Sedangkan peralatan usaha di paket Rp 25 juta lebih lengkap.  

Boci Juragan menawarkan bakso aci dengan berbagai isian dan topping seperti tahu bakso, batagor, otak-otak, cikur, ceker dan sebagainya. Kemudian bakso aci tersebut disajikan dengan kuah gurih, asam dan pedas.  Satu porsi dibanderol Rp 10.000 - Rp 15.000 per mangkok. "Harga jual bisa disesuaikan dengan kebutuhan mitra dan kondisi pasar sekitarnya," kata Okki.

Okki mengatakan, target omzet tiap gerai Boci Juragan, yaitu sekitar Rp 700.000 sampai Rp 1,5 juta per hari. Maka, dalam satu bulan, gerai mitra dapat mengantongi omzet sekitar Rp 21 juta – Rp 30 juta. Dengan omzet tersebut, mitra diprediksi dapat mencapai balik modal dua hingga tiga bulan saja. Laba bersih yang didapat  mencapai 30% - 40%.

Balik modal yang lebih cepat bisa terjadi lantaran mitra tidak wajib membeli bahan baku ke pusat. Ia juga tidak mengenakan biaya waralaba ke mitra.

Setelah bermitra, ia bakal memberi segala resep ke mitra kerja. "Jadi sistem kami adalah beli putus atau kemitraan mandiri," katanya yang menyebut tidak menargetkan tambahan mitra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×