kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal jadi juragan steik di pinggir jalan


Sabtu, 28 September 2019 / 09:20 WIB
Menjajal jadi juragan steik di pinggir jalan


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Salah satu makanan ala Barat yang hingga kini masih mampu menggoyang lidah orang lokal adalah steik. Keberadaan makanan ini mudah kita jumpai, tak cuma di pusat belanja, hingga restoran di gedung perkantoran. Kini steik bisa didapat di pinggir jalan raya alias kaki lima, dengan harga yang ramah di kantong.

Melihat potensi pasar tersebut, Ashrina Futihasari membuat konsep gerai steik yang lain daripada yang lain. Yakni, dengan membuat gerobak dengan menu steik.
Sejatinya, Ashira sudah lama membuat gerobak steik tersebut, yakni sejak 2012, di Solo. Namun, baru tahun ini ia mulai menawarkan kemitraan usaha gerobak steik dengan label Steak On The Street tersebut.

Hasilnya langsung moncer. Hingga kini ia sudah menggandeng 23 mitra yang berasal dari sejumlah wilayah. Seperti Jakarta, Bekasi, Tangerang, Indramayu, Pekalongan, Yogyakarta, Semarang, Palembang, Medan, Samarinda, dan lainnya. Sedangkan untuk gerai pusat ada dua, yang semuanya berada di Solo, Jawa Tengah.
Kondisi inilah yang membuat Ashrina optimistis terhadap kemitraan usaha yang ditawarkannya. Ia  pun menargetkan bisa menjaring hingga sebanyak 50 mitra sampai akhir tahun ini.

Baca Juga: Melihat kembali kemitraan usaha gerai steik yang maju mundur

Kalau Anda tertarik, Ashrina menawarkan tiga paket kemitraan Steak On The Street. Pertama, paket tanpa gerobak dengan harga Rp 6 juta. Kemudian, paket berikut fasilitas gerobak senilai Rp 9 juta, dan paket ketiga sebesar Rp 16 juta. Yang menjadi pembeda dari paket ketiga ini adalah gerobak atau lokasi usaha dari kontainer.

Perbedaan lainnya adalah bahan baku awal. Untuk paket tanpa gerobak cuma dapat bahan baku awal 50 pak, paket berikutnya 100 pak, dan paket Rp 16 juta sebanyak 200 pak. Sarana lainnya adalah perlengkapan dan peralatan usaha, saus, seragam, dan media promosi.

Kemitraan ini tidak memungut biaya royalti. Tapi mitra wajib membeli bahan baku seperti daging, tepung, aneka saus, dan kemasan. "Konsep kami jualan di pinggir jalan," katanya kepada KONTAN.

Baca Juga: Tawaran peluang kedai steik dari Cilacap

Meski dalam bentuk gerobak, gerai steik ini menjual ragam menu olahan. Yakni chicken steak original, chicken cheese potato, beef original, original blackpepper, mushroom steak, dan lainnya. Harganya  tergolong murah, yakni mulai dari Rp 10.000 per porsi hingga Rp 20.000 per porsi.

Lewat varian steik dengan harga ramah di kantong, Ashrina memproyeksi setiap gerai Steak On The Street dalam sehari rata-rata bisa menjual 50 porsi per hari.
Kalau dihitung, sekitar Rp 16 juta per bulan. Jika dikurangi biaya operasional Rp 12 juta per bulan, maka laba yang diraup Rp 4 juta. Dan lama balik modal cukup empat bulan saja.                 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×