kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjajal manisnya peruntungan bisnis capcin


Jumat, 21 Februari 2014 / 18:41 WIB
Menjajal manisnya peruntungan bisnis capcin
ILUSTRASI. Cuaca besok Rabu (5/10) di Jakarta dan sekitarnya dari BMKG cerah berawan hingga hujan petir. KONTAN/Fransiskus Simbolon.


Reporter: Marantina | Editor: Havid Vebri

Gerai yang menyajikan cappuccino cincau atau yang sering disebut capcin kian semarak. Selain di pusat-pusat perbelanjaan, gerai capcin juga bermunculan di pinggir-pinggir jalan.

Minuman menyegarkan yang terbuat dari campuran es cappuccino dengan cincau ini memang punya banyak penggemar. Apalagi harga jualnya juga terjangkau. Tak heran jika pemain baru di bisnis ini terus bermunculan.

Semaraknya bisnis ini juga tak lepas dari gencarnya tawaran kemitraan. Tawaran terbaru datang dari Ikhsan yang mengusung merek Frezzo Capcin di Jakarta.

Berdiri sejak tahun lalu, Ikhsan resmi membuka peluang kemitraan mulai awal tahun ini. “Sampai sekarang saya sudah punya dua gerai milik sendiri di Jakarta,” ungkapnya.

Meskipun terbilang baru, Ikhsan cukup inovatif. Ia tidak hanya menawarkan capcin dengan rasa original. Pembeli bisa memilih empat pilihan rasa, yakni original, coklat, moccacino, dan vanilla latte. Harganya berkisar antara Rp 5.000 – Rp 6.000 per cup.

Tertarik menjajal usaha ini? Paket kemitraan yang ditawarkan Ikhsan cukup terjangkau dengan biaya Rp 5 juta. Mitra akan mendapatkan booth, peralatan seperti mesin cup sealer, blender, parutan cincau, toples, dan bahan baku awal.

“Kami juga akan melatih mitra atau karyawan supaya benar-benar memahami cara mengoperasikan usaha capcin ini,” ujar dia. Ikhsan mengaku bisnis capcin memang sudah menjamur. Namun, dengan pilihan rasa yang inovatif, ia menjamin Frezzo Capcin bisa diterima masyarakat.

“Bisnis ini pun menjangkau seluruh kalangan masyarakat karena harganya murah, juga ada rasa kopi atau cokelat yang semua orang suka,” tuturnya.

Ia menjanjikan mitra bisa mengantongi omzet Rp 4 juta dalam sebulan. Dengan laba bersih sekitar 40%, mitra bisa balik modal dalam lima bulan. Mitra tidak dibebankan biaya royalti. Namun, bahan baku harus dibeli dari pusat. Lantaran bahan baku sudah dikemas, penyajian produk lebih mudah.

Demikian pula dengan pengawasan terhadap pemasukan dan pengeluaran. Ikhsan berharap tahun ini ia bisa menggaet setidaknya 20 mitra. Di masa mendatang ia menargetkan produknya bisa dijual dalam bentuk kafe atau kedai kopi.

“Kalau bisa, capcin tidak dijual di gerobak tapi nanti juga bisa diminum di kafe-kafe seperti kafe kopi yang ada di banyak tempat,” tambahnya.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×