Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) menggelar sosialisasi di sepuluh kota di Indonesia untuk menggaungkan Food Startup Indonesia (FSI) sekaligus menjaring talenta-talenta kreatif startup kuliner di seluruh Indonesia.
Deputi Akses Permodalan Bekraf, Fadjar Hutomo, mengungkapkan, Bekraf menyambut era ekonomi baru yang berbasis pengetahuan yang bersumber dari manusia. Bonus demografi Indonesia perlu dimanfaatkan sebaik mungkin sejalan dengan Sumber Daya Manusia (SDM) yang kreatif, berkesenian, dan berbudaya.
“Yang ingin Bekraf lakukan adalah bagaimana Indonesia, bisa mendanai inovasi yang jumlahnya sangat besar. Kami ingin mencari talenta-talenta startup di bidang makanan yang siap untuk go global. Karena di platform ini kami pertemukan dengan calon investor untuk memperbesar bisnis kalian semua,” tegas Fadjar dalam keterangan pers.
Direktur Akses Non Perbankan, Syaifullah, juga menambahkan, tantangan pelaku ekraf adalah modal. Pihaknya mencoba membantu mendapatkan akses-akses itu. "Acara ini (FSI 2018), membuat channeling antara pelaku ekraf dengan investor. Ketika kita menjual ke pemodal, bagaimana menyiapkan diri, supaya mereka tertarik invest ke kita,” ungkap Syaifullah.
Sebanyak 100 startup kuliner yang dipilih kurator mengikuti Demoday FSI 2018 bisa memperkenalkan produk ke masyarakat luas melalui expo, memperluas jaringan, meningkatkan kualitas produk dan menambah ilmu serta menawarkan investasi ke investor melalui mentoring. Dan terakhir, menarik minat investor untuk berinvestasi melalui pitching.
Selain paparan dari Bekraf, Lintang Wuriantari pemilik brand kuliner Matchamu, menekankan untuk open minded terhadap arahan mentor karena mereka adalah ahli kuliner Indonesia yang sudah berpengalaman dibidangnya.
Pada FSI 2018 ini, Bekraf membuka kesempatan startup kuliner mengikuti demoday FSI 2018 dengan mendaftar secara online pada platform www.foodstartupindonesia.com hingga 26 Juni 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News