kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjaring peluang berjualan barang bekas via aplikasi


Sabtu, 16 November 2019 / 14:05 WIB
Menjaring peluang berjualan barang bekas via aplikasi


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Punya barang bekas yang bernilai, jangan langsung dicampakkan ke gudang atau malah menjadi penghuni tempat sampah. Anda tentu bisa memanfaatkan barang tersebut untuk menambah pundi-pundi. Artinya bisa menjual barang tersebut ke orang lain.

Caranya? Tidak perlu lagi membuat garage sale atau penjualan di garasi rumah seperti yang kerap dilakukan oleh warga Amerika, tapi cukup lewat online saja. Kebetulan saat ini sudah ada beberapa marketplace yang khusus menjajakan barang bekas, salah satunya adalah Belanjabekas.com yang sudah meluncur sejak 2017.

Chanif Al Fath, Chief Technology Officer Belanjabekas.com menuturkan hingga September kemarin tercatat ada sekitar 700 unique user mengunjungi situs Belanjabekas.com setiap harinya.

Meski mengusung tema marketplace barang bekas, barang yang terpajang bukan hanya barang bekas yang sudah lama, tapi sekitar 70% barang yang ditawarkan adalah barang bekas pakai dan sisa produk baru. "Pengguna bisa tawarkan barang, daripada menumpuk di gudang. Memang target awal adalah memfasilitasi barang bekas," jelas Chanif kepada KONTAN.

Baca Juga: Buang sampah lewat Angkuts saja!

Adapun mayoritas barang yang dipajang di situs tersebut adalah barang elektronik yang menduduki posisi pertama. Yang kedua adalah produk fesyen.
Kalau Anda perhatikan, fitur dan layanan yang ada di Belanjabekas.com relatif sama dengan marketplace lainnya. Yang membuat beda adalah adanya fitur negosiasi dan lelang.

Fitur negosiasi ini adalah pengguna atau calon pembeli bisa mengajukan nominal harga yang dinegosiasikan ke penjual terhadap barang yang diinginkan. Sedangkan fitur lelang adalah si penjual dapat membuka harga lelang  dari barang yang ia jual.

Untuk sementara, baru fitur negosiasi alias nego yang sudah beroperasi. Sedangkan fitur lelang sendiri baru dioptimalkan tahun depan. Saat ini fitur tersebut masih berstatus ujicoba.

"Kami belum promosikan untuk fitur lelang, namun sudah banyak pengguna yang mencoba. Karena pertumbuhan kami secara organik, terutama dari sisi pengguna," jelasnya.

Baca Juga: Feedr.id bantu produk lokal bertransformasi

Situs ini memang melakukan verifikasi terlebih dahulu, baik itu terhadap penjual maupun pembeli. Tujuannya adalah untuk mencegah aksi penipuan. Misalnya saat terjadi transaksi, maka pembayaran akan masuk ke rekening Belanjabekas.com dan baru bisa diterima oleh penjual saat pembeli mengkonfirmasi barang yang dibeli.

"Selama ini pembayaran langsung ke rekening perusahaan," jelasnya.

Sayang, Chanif tidak merinci target bisnis dari marketplace barang bekas ini. Baik itu dari sisi transaksi penjualan atau dari jumlah pengguna termasuk penjual barang bekas.
Yang jelas pihaknya terus menyempurnakan start up ini. Misalnya siap membuat aplikasi mobile mulai tahun depan dan menambah variasi pembayaran dengan pihak ketiga tidak cuma ke rekening perusahaan.                     

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×