Reporter: Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Havid Vebri
Piala dunia tinggal sepekan lagi. Penyambutan ajang bergengsi empat tahunan itu mulai terasa. Banyak pendukung setia dari negara yang akan berlaga di piala dunia mulai mengumpulkan aksesori negara idola, termasuk kaus jersey.
Menyambut fenomena itu banyak pedagang kini menjajakan jersey dari berbagai negara peserta piala dunia. Tentu saja, kebanyakan jersey yang dijual adalah produk KW atau palsu. "Alhamdulillah, penjualan ramai dari event ini," ujar Muhammad Pubeg, pedagang jersey di Surabaya.
Sebenarnya, Pubeg fokus berjualan jersey klub. Namun, menjelang piala dunia, ia juga mulai menyediakan jersey tim nasional (timnas) negara-negara yang akan bertanding di piala dunia. "Saya tak ingin melewatkan naiknya permintaan menjelang event piala dunia ini," ujarnya.
Pubeg menjual seragam timnas peserta piala dunia lebih murah dibandingkan dengan di toko atau pusat-pusat perbelanjaan. Menurut Pubeg, harga sebuah jersey di mal dibanderol minimal seharga Rp 120.000 per kaus. Sementara dirinya menjual mulai harga Rp 95.000–Rp 105.000 per kaus. "Itu untuk jersey Inggris dan Italia," ujarnya.
Sementara khusus jersey Jerman, Pubeg memberi potongan harga karena peminatnya paling banyak. Jersey timnas Jerman ini dihargai Rp 85.000 per kaus.
Pubeg sengaja memberikan diskon untuk beberapa tipe jersey supaya penjualan lebih banyak lagi. "Saya mengejar kuantitas penjualan dan supaya kontinu," ucapnya.
Pubeg menjual dagangannya secara online. Dua bulan terakhir, rata-rata omzetnya di atas Rp 13 juta per bulan. Konsumennya tidak hanya dari kota Surabaya. "Saya bahkan punya pelanggan tetap di Papua," ujarnya.
Berkah piala dunia juga dirasakan Tedjo Vi, pedagang jersey di Depok, Jawa Barat. Ia bilang, penjualan jersey timnas piala dunia sudah terlihat ada peningkatan. Menurutnya, penjualan jersey masih akan terus meningkat. "Paling ramai itu dua hari jelang hari H piala dunia," ucap Tedjo yang sudah berjualan jersey sejak 2009.
Tedjo bilang, rata-rata omzetnya sekitar Rp 4 juta juta per bulan. Menurutnya, omzet tersebut sudah cukup bagus sebab bisnis kaus ini merupakan bisnis sampingannya. Bila sedang tidak ada piala dunia, ia juga fokus menjual jersey klub bola terkenal dunia.
Tedjo membanderol harga jersey mulai Rp 100.000–Rp 120.000 per buah. Ia mengaku, memiliki pelanggan tetap di Riau, Batam, Manokwari, dan Tegal. Setiap dua minggu sekali, pelanggannya rutin memesan minimal 12 kaus jersey.
Baik Tedjo dan Pubeg tidak memproduksi sendiri barang dagangannya. Pubeg medapat suplai dari pemasok di Jakarta. "Paling sedikit beli tiga koli," ujarnya.
Sedang Tedjo mendapatkan stok dari lokal dan impor. Untuk lokal didapatnya dari pengusaha konveksi di Bandung dan Tangerang. Sementara jersey impor didatangkan dari China.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News