kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menjepret laba dari mengabadikan kepolosan si kecil


Senin, 23 Mei 2011 / 14:21 WIB
Menjepret laba dari mengabadikan kepolosan si kecil
ILUSTRASI. Simak empat tips untuk pengendara wanita ketika berkendara sendiri


Reporter: Handoyo, Mona Tobing | Editor: Tri Adi

Mahalnya sebuah kenangan adalah ketika kita menyadari bahwa waktu tak bisa diputar kembali. Kelucuan anak yang menggemaskan saat mulai merangkak, berjalan, hingga berlari bisa teringat kembali dengan melihat fotonya yang bisa menjadi kenangan seumur hidup.

Jika tidak dikondisikan, sulit untuk menangkap momen perkembangan dari buah hati kita. Karena itu, jangan pernah lengah agar tak kehilangan kesempatan penting dalam membuat suatu memoar demi mengingat kembali semua kenangan indah itu.

Hocusfokus Kids Photography, contohnya. Studio foto yang berdiri sejak Oktober 2008 ini menjadi salah satu pilihan para orangtua untuk mendokumentasikan buah hati tercinta. "Kami ingin mengabadikan momen-momen yang selalu berbeda karena foto menjadi sangat penting nantinya," ujar Jennike Veronika, Manajer Operasional Hocusfokus Kids.

Lantaran semakin banyak orang tua yang ingin mengabadikan pertumbuhan anak-anaknya dalam sebuah foto, Hocusfokus Kids Photography telah membuka tiga gerai di Jakarta. Yakni, di Senayan City, Plaza Indonesia, dan Mall of Indonesia.

Studio foto ini menawarkan banyak paket, seperti My Little Book, Signature, All About Me, Images, Memory Book, The Journal, Birthday Book, dan My First Year. Sebagai catatan, jika biasanya hasil foto diberikan berupa lembaran foto dalam sebuah album, Hocusfokus mencetaknya menjadi sebuah buku dengan berbagai desain yang menarik.

Harga yang ditawarkan pun bervariasi. My Little Book, misalnya. Paket yang paling standar berisi enam foto yang dilengkapi dengan kutipan dibanderol dengan harga Rp 525.000.

Namun, dari beberapa paket yang ditawarkan, produk andalan Hocusfokus Kids adalah My First Year. "Untuk paket ini, kami mendokumentasikan dari masa kehamilan si ibu sampai bayi berumur satu tahun," jelas Jenni.

Dalam paket ini, fotografer Hocusfokus Kids datang ke rumah konsumen setiap bulan untuk mengambil gambar perkembangan dari bayi mereka. Harga paket ini sebesar Rp 16 juta.

Dalam seminggu, Hocusfokus Kids bisa melayani pengambilan gambar hingga 30 klien. Jenni memperkirakan, omzet studio fotonya lebih Rp 100 juta sebulan.

Pasar fotografi khusus bayi dan anak yang masih terbuka lebar ini juga dilirik oleh Bebi Masayu, pendiri Bambino Photography. Mengawali bisnis pada tahun 2008, Bebi mengungkapkan, tiap tahun, omzet usahanya itu selalu menanjak hingga 30%.

Kini, Bebi memiliki dua gerai di Kelapa Gading dan Grand Indonesia. Setidaknya, ada 30 klien yang menggunakan jasanya setiap minggu. Omzet per bulan, "Berkisar antara Rp 60 juta sampai Rp 80 juta," kata dia.

Bebi menawarkan beragam paket pemotretan. Paket paling murah mulai dari Rp 75.000 untuk satu kali sesi pemotretan dengan satu kostum. Sedangkan, paket foto mulai dari masa kehamilan hingga kelahiran anak bertarif Rp 8 juta.

Ada berbagai model kostum yang digunakan untuk menarik minat si anak agar tidak rewel saat di foto. Mulai dari kostum hewan, buah-buahan, hingga bunga. Selain desain sendiri, banyak pula kostum yang didatangkan dari luar negeri.

Selain di Jakarta, peluang fotografi khusus bayi dan anak juga berkembang di daerah. Di Jember, Arien Tri Widyastuti membuka studio foto yang menyasar balita ini sejak 2010. Maklum, meski terbilang kota kecil, peminat fotografi balita terbilang banyak dan belum ada studio foto yang menawarkan konsep foto bayi dan anak.

Menurut Arien, menjadi fotografer anak dibutuhkan kesabaran yang luar biasa. "Tidak semua anak suka difoto, jadi saya harus sebisa mungkin mengkondisikan konsumen seperti keluarga," terangnya.

Caranya, Arien menyediakan semacam permainan supaya anak dapat difoto secara diam-diam, sehingga hasilnya terlihat lebih alami. "Anak-anak memang harus bermain terlebih dahulu sebelum difoto. Saya juga harus bisa merayu anak untuk bisa bekerja sama, meskipun setiap anak memiliki karakter yang beda-beda," terang Arien yang terkadang butuh waktu hingga dua jam untuk membujuk anak.

Walau membutuhkan waktu yang sedikit lama, Arien puas karena ekspresi anak dan bayi yang ia dapat terlihat natural. Kerja sama dengan orang tua menjadi kunci andalan Arien mendapatkan ekspresi yang bagus dari para buah hati. "Kalau ingin menginginkan hasil yang maksimal, orang tua pun harus bersedia untuk sedikit capek," terang wanita lulusan Universitas Negeri Surabaya ini.

Para pelanggan bisa dengan bebas menentukan di mana sang anak hendak difoto. Bisa di studio atau juga di rumah. Atau, foto di luar saat acara Hari Kartini, salah satu contohnya. Arien juga mengoleksi bermacam kostum dan aksesori sendiri untuk pendukung pemotretan. "Inilah yang menjadi satu kelebihan kami," ungkapnya.

Bersama dengan dua asisten pribadinya, Arien kerap mendapat panggilan memotret anak-anak dan bayi di Jember. Saat sedang ramai, ia bisa memperoleh 15 panggilan tiap bulan. "Tapi, kalau sepi paling hanya lima saja," ujar dia.

Untuk jasa foto bayi dan anak, Arien mematok tarif mulai dari Rp 100.000 yang akan mendapatkan empat foto hingga Rp 2,2 juta. Sang klien bebas untuk memilih foto mana yang paling bagus untuk koleksi mereka. Konsumen akan mendapat satu album story berisi 50 foto jika mengambil paket bertarif Rp 2,2 juta.

"Bukan sekadar foto, tapi juga ada narasi mengenai anak. Jadi, ada kisah ceritanya," kata Arien menambahkan. Narasi ini memuat wawancara dengan ayah dan bunda sang anak yang pas untuk kenang-kenangan saat buah hati sudah dewasa nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×