kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menyeruput segarnya laba minuman jeli


Kamis, 30 Juni 2011 / 13:02 WIB
Menyeruput segarnya laba minuman jeli
ILUSTRASI. Karyawati menghitung uang rupiah dan dollar AS di salah satu bank di Jakarta


Reporter: Dharmesta | Editor: Tri Adi


Maraknya pusat belanja dan hiburan baru mendatangkan peluang bagi usaha makanan dan minuman. Apalagi, bila pengusaha makin kreatif menciptakan menu dan variasi baru, mereka bisa mendapat keuntungan berlipat.

Tertarik dengan segarnya bisnis minuman, Rudy Yamanie dan Guntoro Joko Susanto mendirikan Lovely Jello, usaha minuman jeli, Maret 2010. Mereka menawarkan 11 bentuk jeli, seperti telur puyuh, kue lapis, dan bunga.

Selain itu, mereka juga melengkapinya dengan 11 pilihan rasa sirup, semisal anggur, kelapa, durian, serta leci. Banderol harga Lovely Jello antara Rp 2.500 hingga Rp 7.500, tergantung dari banyaknya jeli dalam setiap gelas.

Setelah bisnis minuman ini berjalan selama enam bulan, Rusdy pun mulai menawarkan kemitraan. Kini, mereka sudah memiliki 91 mitra. "Mitra kami tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatra, dan Kalimantan," ungkap Rusdy.

Lovely Jello menawarkan dua paket kemitraan. Pertama, paket A dengan investasi Rp 10 juta. Di paket ini, mitra akan mendapatkan booth satu sisi selebar 1,2 meter. Kedua, paket B dengan investasi Rp 25 juta. Mitra akan memperoleh booth tiga sisi berukuran 2x2 meter. Selain peralatan, mitra akan mendapat bahan baku awal, untuk 300 gelas minuman.

Rusdy tak memungut biaya royalti sepeser pun. Namun, mitra harus membeli jeli dengan harga Rp 25.000 per bungkus dan sirup yang harganya Rp 25.000 per rasa. "Satu bungkus jeli bisa dipakai untuk mengisi 30 gelas. Adapun satu botol sirop untuk 40 gelas," ujar Rusdy.

Bahan baku lainnya adalah gelas plastik dan tutupnya dengan harga Rp 400 per pieces tanpa sedotan dan Rp 600 bila dengan sedotan.

Setelah calon mitra menentukan paket kemitraan yang diinginkan, mereka harus memilih lokasi yang pas. Yang jelas panduannya, kata Rusdy, Lovely Jello bisa dikonsumsi segala usia, bahkan juga penderita diabetes karena menggunakan jeli konnyaku yang terbuat dari kentang. Adapun, sirupnya terbuat dari gula buah atau fruktosa.


Sediakan konsultasi

Meski begitu, Rusdy mengingatkan, lantaran bentuk jeli yang lucu, pasar minuman ini justru menyempit di kalangan anak-anak, remaja dan kaum ibu. "Karena itu, lokasi terbaik adalah mal. Setelah itu, sekolah, rumah sakit, dan yang terakhir adalah supermarket," terangnya.

Bila mitra menemui masalah, Lovely Jello menyediakan konsultasi, baik tentang bahan baku, lokasi, dan karyawan. Sebab, "Kami memiliki komitmen untuk membantu mitra," ujar Rusdy.

Ketua Umum Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) Itta Supit Ginting mengatakan, usaha ini sudah familiar karena masyarakat sudah mengenal minuman jeli. Jumlah mitra yang mencapai 91 orang, juga menandakan rasa produk Lovely Jello sudah diterima oleh masyarakat.

Ita pun menilai harga jual mulai dari Rp 2.500 sudah pas dengan pangsa pasarnya, yakni anak-anak dan kaum muda. Tapi, "Sebaiknya, mitra membuka gerai di mal, menyasar keluarga yang sedang jalan-jalan" saran Itta.

Namun, ia menggarisbawahi pemakaian kemasan berupa gelas plastik yang ditempel stiker terlalu sederhana. "Biasanya orang tertarik dengan kemasan dan setelah itu mencicipinya," ujar Itta.

Lovelly Jello
(Rusdy Yamanie)
Jl. Jaksa Agung Suprapto 23 Kediri, Jawa Timur
HP. 087851917380

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×