Reporter: Leni Wandira | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Perkembangan industri otomotif nasional yang masih menderu hingga kini masih menarik perhatian sejumlah pihak. Salah satunya adalah PT Noerhayat Barkah Sejahtera (NBS).
Perusahaan ini baru berdiri pada 2020 lalu. Mula-mula usahanya tidak terkait industri otomotif, melainkan di bidang pengolahan limbah. Namun melihat geliat bisnis otomotif nasional, NBS banting setir ke industri otomotif.
"Kini kami sudah berekspansi ke industri manufaktur komponen otomotif," ujar Muhammad Orlando, Direktur Operasional PT NBS kepada KONTAN, Jumat (25/7).
Perusahaan yang berbasis di kawasan Cikarang , Jawa Barat ini memproduksi komponen otomotif untuk kendaraan roda dua dan roda empat. Khususnya, produk dengan proses metal stacking dan welding.
Salah satu klien utama NBS adalah PT Dharma Polimetal Tbk. Dharma merupakan adalah emiten produsen komponen otomotif utama yang masuk dalam tier 1 rantai pasok pabrikan di Grup Astra.
Baca Juga: Oxide Meraup Fulus dari Produk Perawatan Otomotif
"Kami belum langsung masuk ke ekosistem Astra dari awal. Tapi dalam 2-3 tahun terakhir, kami mulai dibina oleh YDBA (Yayasan Dharma Bhakti Astra) dan hasilnya sangat signifikan," ujar Orlando.
Saat berdiri, jumlah karyawan NBS hanya sekitar 10–15 orang. Kini perusahaan sudah mempekerjakan lebih dari 80 orang dan omzetnya baik lebih dari tiga kali lipat.
Orlando menceritakan, transformasi bisnisnya tak lepas dari dukungan dan pembinaan dari YDBA. Malah awal tahun ini, ia mendapat kesempatan mengikuti pelatihan di Osaka, Jepang, yang fokus pada dekarbonisasi pabrik dan manajemen 5R (ringkas, rapi, resik, rajin, rawat).
Selain itu ia juga mendapat fasilitas pertemuan bisnis yang mempertemukan perusahaan dengan jaringan pemasok komponen otomotif di tier 1.
Pengalaman ini tidak disia-siakan oleh Orlando. Ia terus mengikuti perkembangan industri otomotif nasional, termasuk perkembangan mobil listrik.
"Kami terus melakukan riset dan pengembangan untuk komponen baru, termasuk yang relevan dengan mobil listrik,"
tutur dia.
Langkah ini penting dilakukan NBS, lantaran beberapa produk mereka, sudah bisa tembus pasar ekspor, yakni ke Thailand dan Vietnam lewat jalur distribusi tier 1 yang menjadi mitra NBS.
Rencana pengembangan lain yang tengah disiapkan NBS adalah, penerapan teknologi digital dan kecerdasan buatan. Rencana tersebut menurut Orlando bakal diterapkan di tahapan produksi secara bertahap.
"Kami mulai dari digitalisasi sistem di kantor dan produksi," tuturnya.
Namun ia mengakui, proses kerja dan produksi di NBS tetap membutuhkan tenaga kerja manusia. Orlando pun berharap, keberadaan teknologi digital mampu meningkatkan efisiensi perusahaannya.
Selanjutnya: Kapal Selam Scorpene Mulai Dibangun di PT PAL, Ribuan Lapangan Kerja Siap Terserap
Menarik Dibaca: Promo Yoshinoya Pengunjung GIIAS sampai 3 Agustus, Paket Hemat Mulai Rp 32.000-an
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News