kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Oxide Meraup Fulus dari Produk Perawatan Otomotif


Sabtu, 24 Mei 2025 / 07:10 WIB
Oxide Meraup Fulus dari Produk Perawatan Otomotif
ILUSTRASI. Produk perawatan kendaraan Oxide PushBoundaries.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dari hobi, suatu usaha bisa tumbuh. Hal inilah yang terjadi pada Dede Iskandar saat mendirikan Oxide, label produk perawatan otomotif.

Saat memulai bisnis Oxide pada 2010, Dede Iskandar   memang menggemari dunia otomotif. Ia melihat adanya kebutuhan produk perawatan otomotif, khususnya roda empat, seperti pembersih kaca atau pengilap bodi kendaraan. Lantas, dia pun terjun ke usaha tersebut.

Awal menjalani bisnis, Iskandar bersama rekan usahanya memulai di garasi rumah saja. Adapun beberapa produk perawatan mobil diperolehnya dari produk lain tanpa merek. Setelah diberi label, barulah dia menjajakan produk tersebut secara perlahan. 

Dalam memulai usaha, Iskandar membagi peran ke rekannya  yang tak lain adalah iparnya sendiri. Dia bertugas menangani strategi bisnis dan pemasaran, sedangkan sang ipar fokus pada rantai pasok serta keuangan. 

Tak disangka, penjualan produknya menuai hasil positif. Namun saat pandemi melanda, dia mengalami kesulitan dalam menjajakan produk perawatan otomotif. Dari sinilah terbersit keinginan untuk bisa memproduksi sendiri produk perawatan kendaraan. 

"Saya bilang ke partner, bisa tidak kita punya produk sendiri," cerita Iskandar kepada KONTAN, belum lama ini.

Keinginan dia pun disambut positif. Maka Iskandar mulai mencari ramuan untuk membuat produk pembersih kendaraan. Setelah mendapat panduan, barulah Iskandar berani memberikan label merek sendiri yang ia beri nama Oxide.

Lantaran hanya punya modal terbatas serta tidak punya toko fisik yang memadai, Iskandar langsung memanfaatkan pemasaran digital, terutama lewat jalur marketplace. Salah satunya adalah Shopee. 

Keputusannya terbilang tepat. Saat ada promo di salah satu marketplace, Iskandar sanggup menjual 2.300 biji produk pembersih kendaraan per hari.

Melihat hasil tersebut, Iskandar pun mulai memperbanyak jenis produk yang ia jual. Saat ini, Oxide memiliki sekitar 14 varian produk utama. Ada pembersih kaca, pengilap bodi bumper hingga pembersih interior. Harga produk ditawarkan antara Rp 20.000 sampai Rp 50.000.

Untuk mendukung pemasaran, tim Oxide memanfaatkan fitur live streaming dan video shopping.

"Kami merekrut orang khusus dan sangat membantu branding dan penjualan," ungkap Iskandar.

Hingga akhirnya dari kapasitas produksi terbatas, kini Oxide sudah memiliki fasilitas produksi sendiri dan mempekerjakan 12 orang. Omzetnya pun terus berkembang dan sudah mencapai lebih dari Rp 100 juta per bulan. 

Melihat hasil tersebut, Iskandar bakal terus memanfaatkan teknologi digital. Selain itu, dia mulai menjalankan misi sosial dengan membuat konten keselamatan berkendara.

Selanjutnya: Samsung S23 Ultra Harga Mei 2025 Tawarkan Fitur-fitur Premium, Simak Ulasannya

Menarik Dibaca: Kulit Berminyak dan Berjerawat? Ini 4 Kandungan Sunscreen Terbaik untuk Anda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×