Reporter: Leni Wandira | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA, Tidak sedikit usaha yang meniti kesuksesan setelah mengoptimalkan layanan digital. Salah satunya dialami oleh Noor Lisa Amalia, pendiri usaha Apelicious, usaha label camilan berbasis buah-buahan asal Malang, Jawa Timur.
Saat mendirikan Apelicious pada tahun 2016, Lisa bertujuan membantu para petani apel lokal. Untuk itu dirinya membuat keripik apel dan dijual secara tradisional ke warung, restoran hingga hotel di Malang. Lantaran masih usaha sampingan, upayanya kalah bersaing dengan produk sejenis serta merek yang sudah mapan.
Namun ia tidak patah arang. Kebetulan, pemasaran digital mulai gencar dilakukan para pebisnis. Dirinya pun mulai memanfaatkan sarana tersebut. Lisa mulai memanfaatkan pemasaran online pada 2018. Hasilnya secara perlahan menunjukkan arah yang positif.
Puncaknya pada tahun 2020, Apelicious mulai aktif di TikTok. Di sinilah Lisa menemukan strategi pemasaran baru yang membawa bisnisnya berkembang pesat.
Dengan memanfaatkan TikTok Shop, penjualan Apelicious melonjak signifikan. Kemudian Lisa dan timnya menggunakan strategi konten kreatif untuk menarik perhatian pelanggan. Yakni mulai dari edukasi produk hingga promosi langsung.
Berkat pendekatan ini, Apelicious berhasil menciptakan komunitas pelanggan yang loyal.
Baca Juga: Rupiah Renyah dari Kacang Mete Jadi Camilan
Pada tahun 2021, usai memiliki basis pelanggan yang kuat, Lisa membuka toko resmi Apelicious di platform online. Hasilnya kurang dari sebulan, penjualannya langsung meningkat drastis. Apelicious fokus di pasar digital dan belum tertarik dengan toko fisik.
Adapun produk yang dijual Apelicious terbilang beragam. Tidak hanya keripik apel, tetapi Lisa sudah menawarkan lebih dari 20 varian keripik buah dan sayur. Salah satu produk yang viral di 2024 adalah keripik bawang putih, dengan video promosi yang mencapai lebih dari 20 juta tayangan di TikTok.
"Kami adalah pionir keripik bawang putih di TikTok. Setelah viral, penjualan kami melonjak tajam. Tapi tentu saja, tren selalu naik turun, jadi kami terus mengembangkan strategi pemasaran," ujar Lisa kepada KONTAN, belum lama ini.
Dengan keberhasilannya di pasar online, Apelicious kini meraup omzet lebih dari Rp 100 juta per bulan. Bisnis ini juga telah berkembang hingga memiliki lebih dari 50 karyawan, yang sebagian besar bertanggung jawab pada operasional digital seperti konten kreator dan layanan pelanggan.
Meski sukses di ranah digital, Lisa tidak menutup kemungkinan untuk membuka toko fisik. Namun, tantangan terbesar adalah modal awal yang besar.
"Untuk offline butuh investasi besar sejak awal," jelasnya.
Dus, Lisa tengah mempertimbangkan strategi ekspansi yang tepat. Selain itu, dirinya juga tetap berkomitmen untuk menyerap bahan baku dari petani lokal.
Selanjutnya: Harga Emas Spot Menyusut 1% Jumat (28/2), Selama Sepekan Anjlok 3,1%
Menarik Dibaca: Samsung A56 & A36 akan Segera Rilis! Cek Harga, Desain, & Spek Lengkapnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News