Sumber: Kontan 15/11/ | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Obat dan peralatan penunjang kesehatan sudah menjadi kebutuhan sebagian besar masyarakat. Itu sebabnya, bisnis di bidang obat-obatan tak pernah sepi pembeli. Alhasil, apotek baru bermunculan. Salah satunya, Apotek F21 asal Kediri.
Adalah M. Lukman Haris yang mendirikan usaha ini sejak tahun lalu. Apotek F21 menjual berbagai obat dan alat-alat kesehatan, seperti thermometer dan pengecek kolesterol, gula darah dan sebagainya.
Sejak awal, berdiri, banyak yang meminta Lukman menjadi konsultan untuk mendirikan apotek. "Akhirnya, saya pun membuka kemitraan sejak September 2013," tuturnya.
Tertarik? Lukman mengemas paket kemitraan dengan investasi sebesar Rp 300 juta hingga Rp 350 juta. Investasi tersebut sudah mencakup kerjasama selama lima tahun, support management dan pendampingan, bantuan promosi, seluruh sistem serta pelatihan karyawan, obat-obatan awal serta dekorasi dan furnitur apotek.
"Artinya, mitra hanya perlu menyiapkan tempat seluas minimal 48 meter persegi (m2) dan bisa langsung beroperasi," jelas Lukman. Fasilitas yang diperoleh setiap mitra akan sama. Hanya berbeda dari sisi kelengkapan dan jumlah obat yang diperoleh di awal usaha.
Meski terbilang usaha baru, Lukman optimistis usahanya bakal diminati. Ia mengklaim, Apotek F21 punya kelebihan dari sisi paket investasi yang terjangkau. "Selain itu kami didukung sistem dan sumber daya manusia (SDM) yang baik," klaimnya.
Menurutnya, pembinaan SDM akan dilakukan berkala. Selain itu, Apotek F21 memberi layanan tambahan, seperti cek tensi gratis, dan cek kolesterol, gula darah, asam urat, kadar lemak, dan hemoglobin dengan harga lebih murah dibandingkan cek di lab atau rumah sakit.
Laba bersih 10%
Menurut hitungan Lukman, satu gerai bisa mengumpulkan omzet berkisar Rp 80 juta - Rp 120 juta sebulan. Apabila, target laba bersih sekitar 10% terpenuhi, maka mitra dijanjikan bisa kembali modal sekitar tiga tahun hingga empat tahun.
Setiap bulan, pihak pusat akan mengutip royalty fee sebesar 1% dari omzet. Namun, biaya ini baru diberlakukan pada bulan ketiga, setelah omzet stabil. Lukman tidak mewajibkan mitra memasok produk dari pusat. Ia akan memberikan daftar distributor pemasok obat dan memberi saran terbaik agar mitra bisa mendapat suplai obat dengan harga termurah.
Pengamat waralaba Amir Karamoy menilai, bisnis yang terkait obat-obatan dan kesehatan tetap menarik, dan punya pasar yang luas. Selain itu, ia menilai tawaran Apotek F21 yang memberikan layanan tambahan juga sangat baik. "Tentu saja itu nanti akan memberikan dampak yang baik dan membuat konsumen berdatangan," paparnya.
Namun, ia mengingatkan, pihak pusat harus mampu membantu mitra dalam menyediakan tenaga apoteker. Pasalnya, pengurusan izin apoteker cukup sulit. Padahal, tenaga ahli obat-obatan dan bisa membaca resep perlu ada di tiap apotek. "Kalau mereka bisa mengatasi masalah ini, saya kira akan berjalan baik," imbuh Amir.
Apotek F21
Jln. Penanggunan No. 121 Kediri, HP. 085608668608
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News