kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Merajut Cuan dari Alas Kaki Ibu & Anak


Sabtu, 09 Agustus 2025 / 07:05 WIB
Merajut Cuan dari Alas Kaki Ibu & Anak
ILUSTRASI. Alas kaki produksi Dimy Shoes.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memulai usaha sering kali berawal dari pengalaman dan kondisi pribadi sang pelaku. Hal itulah yang dialami Rully Nova Salsabila, yang mencoba peruntungan dengan meluncurkan usaha sepatu ibu dan anak dengan nama Dimy Shoes.  

Usaha ini berawal dari keresahan Rully. Saat berstatus sebagai ibu pekerja, ia  ingin fokus membesarkan anak namun harus tetap punya penghasilan. Hingga akhirnya, ia mencoba  memilih peruntungan dengan membuka usaha sendiri alias berwiraswasta.

Rully mencoba mengamati sesuatu di sekitarnya. Nah kebetulan, saat itu Rully melihat peluang bisnis yang belum banyak dilakoni oleh banyak pemain. Yakni, usaha sepatu untuk anak termasuk juga untuk sang ibu.

Akhirnya di tahun 2019,  ia memberanikan diri meluncurkan label Dimy Shoes. "Saat itu lagi musim-musimnya ibu dan anak ingin couple-an (sepatu)," ungkap Rully belum lama ini. 

Baca Juga: Menjahit Mimpi untuk Keindahan Ujung Kaki

Yang menarik, untuk segmen pasar ini banyak ibu-ibu cenderung pelit untuk membeli sepatu untuk dirinya sendiri. Sebaliknya, ia cenderung tak mau berfikir panjang membeli sepatu untuk sang buah hatinya.

Dengan kondisi itulah Rully mulai mencari peluang di bisnis tersebut. Ia menghadirkan  produk sepatu bagi ibu sekaligus juga bagi sang buah hatinya. Untuk itu, Rully mulai mempelajari desain hingga belajar membuat produk sepatu.

Setelah merasa cukup dengan kemampuan disain, Rully pun mencari pengrajin sepatu. Untuk produk Dimy Shoes, Rully  membuatnya dengan cara makloon. 

Untuk itu, Rullly membuat beberapa desain sepatu, baik itu untuk ibu dan anak. Langkah berikutnya adalah membawa desain sepatu tersebut ke para pengrajin sepatu tentu dengan spesifikasi dan bahan yang dia inginkan. 

Secara perlahan, disain demi desain milik Rully bertambah. Ia juga berupaya  menghadirkan model sepatu yang terus menyesuaikan dengan model serta desain dan trend terkini.

"Dimy Shoes ini makloon dengan label nama sendiri, untuk desain kami bikin sendiri ingin seperti apa, bahan cari sendiri, untuk jasa jahit pasang sol kita makloon," tuturnya. 

Namanya berbisnis, pasti ada tantangan. Salah satunya adalah kian menjamurnya produk sepatu impor dari China yang harganya jauh lebih murah dibandingkan produk lokal. 

Hal ini juga berdampak terhadap penurunan omzet penjualan Dimy Shoes, khususnya dalam beberapa bulan terakhir. Bulan Juli kemarin, ia hanya sanggup menjual 30 pasang sepatu saja. Padahal di bulan sebelumnya, Rully bisa menjual sampai 90 pasang sepatu yang dibanderal di kisaran harga Rp 100.000 –Rp 150.000 per pasang. 

Untuk menyiasatinya, Rully gencar berpromosi di ruang digital. Jika berhasil, target selanjutnya adalah membuka gerai offline. Maklum selama ini, Rully hanya fokus menjual sepatunya secara online.

Selanjutnya: Prakiraan Cuaca (8 Agustus 2025) Jawa Tengah: Semarang, Solo, dan Purwokerto

Menarik Dibaca: Vivo V30 Menyematkan Prosesor yang Kencang & Kamera Mumpuni, Paket Lengkap!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×