Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jatuh bangun adalah hal yang jamak dalam melakoni sebuah usaha. Seperti yang dialami oleh Yuni Indriasti Putri, pemilik kerajinan bunga hias dengan label Pumpkind Handmade.
Sebelum terjun di bisnis kerajinan bunga, Yuni sempat membuat bros mini yang dari kain perca. Bahan ini ia dapatkan dari sang ibunda yang kebetulan seorang penjahit.
Tapi, usaha yang dirintis pada 2011 itu mandek, saat terjadi pandemi Covid-19. Tak patah arang, Yuni kemudian mencoba peruntungan membuat strap atau tali pengait masker yang dibutuhkan saat pandemi.
Usai pandemi, lagi-lagi, usahanya juga turut lenyap. Meski begitu, dia tidak patah semangat. Yuni mencoba membuat konten di Instagram. Dia pun menjajal membuat studio mini. Salah satu hiasannya adalah giant flower atau bunga raksasa yang terbuat dari kain.
Baca Juga: Mencetak Cuan dari Kerajinan Tas Kulit Otentik
Tak disangka, saat memamerkan konten buatannya di media sosial tersebut, Yuni mendapat respons positif. Banyak orang termasuk koleganya yang menanyakan hiasan di konten yang berupa kembang raksasa.
"Dari situ saya melihat, memang ada peluang, bahwa produk ini bisa memiliki nilai jual tinggi," katanya kepada KONTAN, Jumat (18/7).
Tak menyia-nyiakan kesempatan, Yuni langsung mematangkan proses pembuatan bunga raksasa berbahan dasar kain tipis secara mandiri. Dia juga belajar membuat tekstur kelopak bunga. Termasuk juga di dalamnya proses pengemasan. Hingga di akhir 2022, ia memberanikan diri membuka pesanan pembuatan giant flower.
Yuni mulai dengan memasarkan produknya di Instagram. Tak lupa, dia juga aktif membuat konten di Reels terkait produknya. Hasilnya, konten Yuni mulai dilirik publik, dan ujungnya, pesanan pun mulai mengalir masuk, tak hanya dari dalam negeri saja tetapi juga langsung dari luar negeri.
Tercatat, Yuni pernah mengirim bunga raksasa ke beberapa negara, seperti Malaysia, Arab Saudi, hingga Amerika Serikat. Sementara di pasar domestik, Punmkind Homade sudah hampir menjangkau seluruh wilayah dan daerah di Indonesia.
Yuni menjelaskan, produknya banyak dibeli untuk kebutuhan dekorasi pernikahan hingga restoran. Ada juga untuk kebutuhan perusahaan yang membeli dengan skema business to business (B to B).
Alhasil, usaha bunga raksasa yang modal awalnya hanya Rp 300.000 saja, kini sudah mengantongi pendapatan yang lumayan. Dalam sebulan, Yuni bisa meraup penghasilan hingga Rp 26 juta per bulan.
Toh, Yuni mengaku, masih menemui beberapa kendala. Mulai dari produksi yang terbatas dan statusnya sebagai ibu rumahtangga yang harus membagi waktu dengan keluarga.
Tapi, dengan tantangan yang ada, dia tetap ingin memperluas pasar Pumpkind Handmade. Caranya, lewat pemasaran e-commerce.
Selanjutnya: Vonis Penjara 4,5 Tahun Penjara untuk Tom Lembong di Kasus Korupsi Importasi Gula
Menarik Dibaca: Waspadai! Ini 4 Ciri-Ciri Darah Haid Tidak Normal yang Harus Wanita Tahu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News