kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meraup omzet puluhan juta dari seni karikatur


Selasa, 05 Februari 2013 / 12:08 WIB
ILUSTRASI. Anjlok, harga saham IMJS turun 6,92% di akhir perdagangan bursa Kamis (30/9)


Sumber: Kontan 4/2/2013 | Editor: Havid Vebri

karikatur merupakan salah satu cabang seni lukis yang menjanjikan. Terbukti, Agus Budisantoso, seorang seniman karikatur asal  Sumatra Selatan, berhasil meraup omzet puluhan juta dari pekerjaan seni ini.

Sebelumnya, Agus bekerja sebagai karyawan di Bali. Saat itu, ia sudah mulai menekuni seni karikatur. "Tapi, baru sebatas bisnis sampingan," katanya.

Namun, seiring berjalannya waktu, sosok Agus sebagai kartunis semakin dikenal. Ia pun kebanjiran permintaan dari konsumen yang minta dibuatkan gambar karikatur.

Lantaran permintaan terus meningkat, akhirnya Agus memutuskan mundur dari pekerjaannya sebagai karyawan dan memilih fokus menekuni seni karikatur. "Saat itu, saya pulang ke kampung halaman di Sumatra Selatan," katanya.

Agus memang memiliki hobi menggambar. Ia mengenyam pendidikan sekolah menengah seni rupa di Bali. Saat ini, ia bisa membuat 10 karikatur hingga 15 karikatur per minggu. Omzetnya dari usaha ini minimal Rp 20 juta per bulan. "Saya ingat, di tahun 2008, saya masih dibayar Rp 30.000 untuk gambar satu wajah," tutur Agus.

Kini, Agus mematok harga pembuatan karikatur yang menggunakan fasilitas editan photoshop dan Corel mulai Rp 200.000 - Rp 300.000 per lukisan. Sementara, karikatur yang sepenuhnya dilukis tangan, dihargai mulai Rp 500.000 untuk ukuran kertas A4 dan Rp 800.000 untuk kertas A3. "Sebanyak 99% order saya dapatkan dari internet," katanya.

Menurut Agus, karikatur adalah seni menggambar yang menekankan pada karakter wajah seseorang. Maka, untuk menggambar satu wajah, ia akan meminta beberapa referensi foto agar dapat menangkap karakter khas wajah itu.

Karakter wajah yang umumnya kuat terdapat pada mata, hidung, dan bibir. "Dalam karikatur itu, karakter wajah yang paling menonjol kita distorsi atau lebih-lebihkan," ujar Agus.

Jika klien memiliki hidung mancung atau dagu runcing dan khas, itulah bagian yang akan dilebihkan oleh Agus dalam gambar karikaturnya. "Jadi, karikatur sebenarnya bukan sekedar kepalanya besar dan badannya kecil, tapi ada karakter wajah yang ditonjolkan," tutur Agus.

Sementara, latar dan badan merupakan tambahan dalam karikatur. Namun, sebetulnya membuat postur badan ini juga tidak mudah. Pasalnya, pelanggan biasanya menginginkan gambar badan atau tema yang lebih detail.

Misalnya, ada yang ingin dibikinkan karikatur sambil menggunakan baju adat atau mengendarai motor bersama pasangan. Ini membutuhkan ketelitian pada detail gambar.

Untuk gambar yang dicampur digital, Agus meminta waktu tiga hari pada pelanggannya. Awalnya, ia akan membuat sketsa karikatur dengan tangan. Kemudian, ia tebalkan outline dengan marker atau spidol. Lalu, gambar di-scan dan diolah dengan photoshop untuk proses pewarnaan.

Gambar kemudian dikirim ke pelanggan dalam bentuk file. "Di zaman sekarang, file lebih fleksibel dan kualitas umurnya lebih tahan lama," tutur Agus. File gambar ini selanjutnya dicetak.

Ia juga menyediakan jasa pencetakan karikatur di kaos dan mug. Untuk gambar kaos dihargai Rp 200.000 per pasang dan mug Rp 35.000 per unit.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×