Reporter: Mona Tobing, Handoyo | Editor: Tri Adi
Sebagai pendatang baru, wajar jika buah naga hitam masih mahal. Di tingkat petani, harganya Rp 20.000- Rp 30.000 per kilogram. Toh tingginya harga tak menyurutkan permintaan. Petani kebanjiran pesanan. Sekali panen, mereka bisa mengantongi Rp 70 juta.
Karakteristik buah naga hitam yang mudah pembudidayaannya dan cepat pertumbuhannya sangat mendukung popularitasnya. Menurut Meriyana, pemilik CV Jolang Pratama, butuh waktu tujuh hingga sembilan bulan untuk memanen buah naga hitam.
Dengan lahan seluas 1,5 hektare (ha), Merry menanama 7.800 pohon buah yang dijuluki super red ini. Ia pun bisa memanen tiga hingga enam kali dalam satu tahun. "Namun panen raya super red hanya dua kali setahun. Yakni di bulan Desember sampai Maret, dilanjutkan bulan Oktober sama Desember," terang Merry. Panen raya buah naga hitam ini memang lebih panjang dibanding buah naga merah yang hanya terjadi pada bulan Desember ke Januari.
Dari luas lahannya tersebut, dalam satu bulan Merry bisa mengantongi omzet sekitar Rp 30 juta. Hitungannya, menurut Merry, 1.000 tanaman buah naga bisa menghasilkan Rp 15 juta.
Pendapatan tinggi dari hasil penjualan buah juga dialami Agus Rohma di lahannya seluas tiga hektare. Di lahannya itu, ia menanam hingga 50.000 pohon buah naga hitam.
Saat panen super red tiba, Agus bisa mendapatkan 10 kg buah dari satu pohon. Berat buah naga hitam yang telah dipanen itu berkisar 1,5 kg per buah. Salah satu resep Agus menghasilkan buah yang besar ini adalah pemupukan rutin dengan pupuk organik yang berkualitas.
Dari bulan Januari hingga akhir Mei tahun ini, Agus mengaku telah mengantongi pendapatan sebesar Rp 350 juta untuk penjualan buah naga hitam serta penjualan bibitnya.
Setiap hari, Agus mengirimkan dua ton buah naga hitam ke Jakarta, Bandung serta Bekasi. Selain itu, ia juga memasok tiga hipermarket di Jakarta sebanyak 1 ton buah naga hitam dari kebunnya di Malang.
Tak hanya itu, Agus juga mengekspor buah naga hasil panennya ke China, Vietnam dan Malaysia. "Tak terlalu banyak, hanya separuh dari kebutuhan lokal," kata Agus yang mengirimkan buah naga hitamnya dalam kurun waktu 3 bulan sekali.
Ia mengaku belum mampu memenuhi permintaan dari luar negeri, karena kewalahan memenuhi permintaan lokal.
Permintaan tinggi buah naga hitam ini mendongkrak kebutuhan bibit. Sejak popularitasnya s meroket, banyak masyarakat tertarik untuk membudidayakan buah asal Meksiko ini.
Bibit buah naga hitam banyak dicari meskipun harganya masih mahal. "Harga bibitnya Rp 10.000 untuk ukuran 30 cm," kata Agus yang menjamin bibitnya hasil 100% dari stek batang sehingga terjamin keaslian genetisnya.
Sedangkan, harga bibit setinggi 200 cm sebesar Rp 50.000. "Bibit ini dijamin berbuah dan langsung bisa berbuah ketika umur 1-6 bulan setelah tanam," kata Agus. Setiap bulan, ia menjual hingga 10.000 bibit buah naga hitam.
Sama seperti Agus, Merry juga menjual bibit buah naga hitam. Ia menawarkan dua jenis bibit, yakni berbentuk stek dan bibit yang telah berakar. Harga bibit stek sepanjang 20 cm Rp 6.000 sampai Rp 7.000. Sedangkan, harga bibit buah naga hitam yang telah berakar dengan panjang 20cm-40 cm dengan umur 4 bulan sampai 5 bulan sebesar Rp 15.000.
(Selesai)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News