Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koperasi dan UKM terus berupaya mengoptimalkan kinerja usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi. Salah satunya, dengan meluncurkan Program New Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT).
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan, redesain PLUT menjadi New PLUT merupakan implementasi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Pelindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan UMKM.
Pembaharuan PLUT ini adalah tindak lanjut dari arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengevaluasi seluruh kebijakan di Kementerian Koperasi dan UKM terkait upaya meningkatkan jumlah entrepreneur dan mendorong UMKM naik kelas.
"New PLUT akan mampu mengakselerasi jumlah pelaku usaha mikro untuk naik kelas menjadi usaha menengah dan besar," kata Teten dalam keterangan resmi, Jumat (28/1).
Baca Juga: Akomodasi pertumbuhan start up, UI resmikan co working space
Nantinya, di dalam New PLUT tidak cuma sebatas ada pelatihan bagi pelaku UMKM dan pengurus koperasi secara konvensional saja. Melainkan, ada juga program inkubasi, konsultasi, business matching, hingga showcase untuk produk-produk UMKM yang baru meluncur.
Keberadaan program tersebut, menurut Teten, bisa menambah jumlah pelaku UMKM. Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan jumlah kewirausahaan di 2024 bisa mencapai 3,95% dari total penduduk Indonesia. Sementara saat ini baru 3,55% dari populasi negera kita.
Sebagai proyek percontohan, implementasi Program New PLUT berlangsung di Nusa Tenggara Barat (NTB), Bali, dan Lampung. Harapannya, PLUT di seluruh wilayah di Indonesia yang berjumlah 74 unit bisa melaksanakan program-program yang ada di pusat layanan itu sebagai coworking space bagi UMKM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
