kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ollie ingin jadi yang pertama dan terbesar (2)


Selasa, 02 November 2010 / 09:52 WIB
Ollie ingin jadi yang pertama dan terbesar (2)
ILUSTRASI. Penutupan IHSG


Reporter: Raymond Reynaldi | Editor: Tri Adi

Keinginan kadang tak sesuai kenyataan. Untungnya, setiap masalah selalu memiliki solusi. Inilah yang ingin diberikan oleh Aulia Halimatussadiah lewat kehadiran Nulisbuku.com.

Aulia Halimatussadiah atau yang akrab disapa Ollie, meluncurkan Nulisbuku.com pada awal bulan ini. Ia berharap situsnya itu bisa mewadahi para penulis dan pembaca untuk menyalurkan hasrat dan kecintaannya terhadap karya tulis.

Pengalaman pahit menjadi penulis pemula yang kerap diabaikan oleh penerbit, menjadi pemicu keinginannya untuk meluncurkan situs tersebut. Nulisbuku.com akan memberikan kesempatan sebesar-besarnya bagi para penulis untuk mempublikasikan hasil karyanya tanpa meninggalkan nilai-nilai komersial.

Selain berjualan, Nulisbuku.com juga mencetak karya tulis atau sering disebut self publishing. Dengan fungsi tersebut, Ollie berkeyakinan situs ini dapat menjembatani nafsu para penulis, baik pemula maupun yang sudah memiliki nama, sebagai penulis komersial.

Adapun bagi pembaca, situs ini berfungsi sebagai tempat mencari dan membeli karya tulis, seperti buku, novel, cerpen, hingga kumpulan puisi. "Semua tergantung minat masing-masing. Pembaca bisa membeli buku secara satuan," imbuhnya.

Ollie menjelaskan, untuk bergabung dengan Nulisbuku.com sangat mudah. Penulis yang ingin menjual karyanya cukup mengisi lembaran keanggotaan yang dapat diunduh dari situs. Jangan lupa menyiapkan tulisan dalam bentuk softcopy berformat pdf.

Nantinya penulis akan diminta untuk mengunggah karya tulisnya ke pihak administrasi situs Nulisbuku.com. "Bisnis ini berbasis online jadi tidak perlu bertemu. Mereka tinggal memasukkan tulisan dalam softcopy saja," tandas Ollie.

Setelah semua proses itu, Nulisbuku.com akan menaksir ongkos produksi, harga jual, serta margin yang akan dibagi. Margin penulis sebesar 60%, dan 40% sisanya untuk Nulisbuku.com dan penerbit.

Hasil karya penulis akan dikategorikan dan dijajarkan bersama hasil karya yang lain. Karena penjualan dan penerbitan dilakukan secara online, penulis tak perlu repot mengurus angka buku standar internasional (ISBN).

Calon pembeli bisa mengintip buku yang diminati. Namun, aksesnya terbatas hanya bisa membaca cuplikan bab satu atau pengantar buku.

Untuk membantu promosi, penulis wajib membeli sekitar 20 buku hasil karyanya. "Kalau tidak membaca bukunya, orang akan sulit menakar bagus atau tidaknya," papar Ollie.

Penulis mempunyai hak untuk membuat sendiri desain sampul bukunya. Ollie juga menawarkan jasa desain untuk para penulis. "Semakin rumit, tentu ongkos produksi akan mahal, misalkan cover berwarna," imbuhnya.

Selain sampul, para penulis dan pembeli bisa memilih ukuran buku. Pilihannya seperti, menggunakan ukuran novel 13x19 centimeter (cm) dengan kertas yang ringan dan terkesan eksklusif, atau ukuran yang lain.

Ollie mengklaim bahwa bisnis self publishing online miliknya adalah yang pertama di Indonesia. Meski begitu, dia optimistis Nulisbuku.com akan berkembang pesat dan menjadi yang terbesar di bisnis tersebut.

Optimisme itu mengacu pada potensi penulis maupun pembaca di pasar Indonesia sangat besar. Apalagi, saat ini penggunaan internet semakin marak. "Kemarin ada pembeli asal Singapura yang ingin membeli buku, tapi masih terganjal masalah bahasa," kata Ollie.

Padahal, penjualannya cukup laris karena harganya terhitung murah, sekitar Rp 25.000 hingga Rp 90.000 per buku. Sampai saat ini ada sekitar 1.000 buku yang sudah terjual. "Jadi, harga grosir tetapi penjualannya ritel," kata Ollie.

Berbagai strategi dijalankan untuk memajukan Nulisbuku.com. Seperti, menjalin kerja sama dengan produsen piranti keras komputer, Acer. "Kami co-branding dengan Acer. Ini cukup membantu mengangkat eksistensi Nulisbuku.com," terang Ollie

Gadis berumur 27 tahun ini juga aktif di komunitas pebisnis online bernama Start Up Lokal. Forum ini tidak hanya diisi oleh pelaku usaha online, tapi juga pemodal. "Forum ini menjadi penghubung antara pemodal dan para pebisnis," katanya. Para wirausahawan online ini rutin bertemu sebulan sekali untuk mempererat komunitas.

Ollie masih berkeinginan mengembangkan situs tutorial menjadi penulis. "Ini masih menjadi angan-angan ke depan saya," katanya.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×