Reporter: Jane Aprilyani, Merlina M. Barbara | Editor: Tri Adi
Untuk memenuhi barang dagangan di kiosnya, para pedagang di sentra onderdil Jalan Pemuda Gang Kweni, Bandar Lampung harus berburu dari para distributor di Jakarta dan Bandung. Sebelum dijual, onderdil bekas itu dipoles agar terlihat kinclong seperti barang baru. Harganya bisa lebih murah 80% dari produk baru.
Ketersediaan pasokan barang memang menjadi salah satu kunci kelancaran sebuah roda usaha. Karena itu, para pedagang di sentra penjualan onderdil bekas sepeda motor Jalan Pemuda Gang Kweni, Bandar Lampung, selalu menyediakan stok spare part untuk kebutuhan konsumennya.
Contohnya Iwan Abbdurahman, salah satu pedagang di sentra onderdil Gang Kweni, Lampung. Menurut Iwan, semua pasokan onderdil di kiosnya didapat dari para pemasok yang tersebar di Pulau Jawa seperti Jakarta dan Bandung, Jawa Barat.
Iwan menjelaskan, pasokan onderdil bekas yang ia dapat dari para distributor, biasanya akan dipoles terlebih dahulu sebelum dipajang di kiosnya. Misalnya, onderdi itu dicuci terlebih dahulu atau dicat kembali agar terlihat kinclong seperti barang baru.
Kendati bekas dan murah, Iwan menjamin semua kondisi suku cadang motor yang dijual di kiosnya bukan barang imitasi, tapi merek asli dari produsennya. Jadi, onderil berkas itu masih layak pakai. “Kalau tak layak pakai, nanti pelanggan kami bisa kecewa,” katanya.
Lantaran yang dijual adalah barang bekas, ia tak mematok harga onderdil di kiosnya terlalu mahal. Iwan mengklaim, harga jual onderdil di kiosnya bisa lebih murah 80% dari produk baru. “Harganya lebih murah, karena barang bekas. Tapi, kondisinya 80% masih bagus,” imbuh Iwan.
Pedagang onderdil bekas lainnya di sentra ini adalah Muhammad Sobri. Pria yang akrab disapa Sobri ini telah berjualan onderdil bekas di sentra ini sejak tahun 1998. Sama seperti Iwan, Sobri juga dapat pasokan onderdil dari sejumlah distributor. “Biasanya ada onderdil yang sudah tidak dipakai lagi di bengkel, tapi kondisinya masih bagus. Nah, onderdil bekas itu yang kami beli,” jelas Sobri.
Sobri bilang, sebagian besar konsumennya berasal dari kalangan menengah ke bawah. Mereke memburu onderdil bekas di sentra ini karena ingin mendapatkan barang orsinil dengan harga lebih murah. Ini terutama para pehobi sepeda motor tua. Sebab, onderdil sepeda motor tua sudah agak sulit ditemukan di pasaran. Nah, pedagang di sentra penjualan Gang Kweni, juga menyediakan onderdil sepeda motor tua.
Namun, selain menjual onderdil bekas, para pedagang di sentra ini juga menjual suku cadang baru. Sobri bilang, untuk produk baru kebanyakan menganut “sistem titip” dari pihak ketiga. Para pedagang hanya bertugas menjualnya. Pedagang akan dapat komisi dari hasil penjualan onderdil baru tersebut. Sobri mencontohkan, jika satu knalpot baru terjual Rp 600.000, ia akan dapat komisi Rp 50.000.
Karena harganya terjangkau, konsumen pun mengaku puas belanja di sentra onderdil Gang Kweni. Taufik Saputra, salah satu pembeli di sentra onderdil Gang Kweni mengatakan, harga jual sukucadang sepeda motor bekas dan baru di sini terbilang ramah di kantong.
Karena itu, sentra onderdil di Gang Kweni cukup terkenal di kalangan masyarakat Lampung. “Saya lebih memilih belanja onderdil bekas. Meskipun bekas, saya bisa dapat onderdil orsinil dengan harga murah. Apalagi, onderdilnya masih bagus dan layak pakai," kata Taufik kepada KONTAN.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News