kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pedagang parsel Cikini panen rezeki jelang Lebaran


Senin, 21 Juli 2014 / 16:30 WIB
Pedagang parsel Cikini panen rezeki jelang Lebaran
ILUSTRASI. Indonesia harus rogoh kocek Rp 200 triliun untuk ciptakan ekosistem baterai kendaraan listrik. REUTERS/Edgard Garrido


Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

Selain terkenal sebagai pusat perdagangan emas, Cikini juga dikenal luas sebagai pusat penjualan parsel. Menjelang Lebaran, pusat penjualan parsel di Cikini ramai diserbu pembeli.

Sayang, sejak mereka direlokasi dari lantai dasar Stasiun Cikini, Jakarta Pusat,  mereka lantas menggelar dagangannya di trotoar kawasan jalan itu dan mengakibatkan kemacetan.

Soalnya, banyak pembelanja parsel yang mengendarai mobil memarkir kendaraan di pinggir jalan, sehingga menimbulkan kemacetan. "Setahun yang lalu kami masih berjualan di stasiun. Tapi sekarang pindah ke pinggir jalan karena di stasiun sudah tidak boleh ada yang berjualan," ujar Jae, seorang pedagang parsel di Cikini.

Menurut Jae, para pedagang terpaksa berjualan di trotoar jalan karena tidak ada tempat lagi. Kendati tempatnya kurang nyaman buat berjualan, toh pembeli tetap ramai menjelang Lebaran.

Selama Ramadan, ia bisa menjual empat sampai enam parsel setiap harinya. Namun, semakin mendekati Hari Raya Idul Fitri, penjualan semakin ramai. Menurut Jae, omzetnya menjelang Lebaran bisa mencapai  Rp 10 juta  per hari.

"Saat ini tren parsel yang berisikan makanan lebih banyak diminati daripada parsel yang berisikan peralatan makan dan kaligrafi," ujarnya. Harga parsel yang dijualnya bervariasi, mulai dari Rp 300.000 sampai Rp 1,5 juta. Parsel paling murah berisi makanan.

Sementara parsel yang berisi peralatan makan dan kaligrafi cenderung lebih mahal. Pedagang lainnya, Osi, mengatakan, penjualan parsel makanan lebih mendominasi karena harganya murah. Di lapaknya, ia menjual parsel makanan mulai harga Rp 200.000.

Selain itu, ia juga menjual parsel peralatan makan dengan kemasan berdesain vintage yang dihargai mulai Rp 300.000. Menurutnya, penjualan parsel pada H-7 Lebaran bisa mencapai 10 pieces dalam sehari, dengan omzet mencapai Rp 15 juta.

Sebelum itu, paling laku tiga sampai enam parsel saja. Untuk menggenjot omzet, Osi juga menawarkan jasa kirim parsel. Ongkos jasa pengiriman ini bervariasi, tergantung dari lokasi pengiriman parsel tersebut.

Bagi Anda yang memiliki bujet kecil namun ingin memberikan parsel kepada sanak saudara atau kolega, jangan berkecil hati. Soalnya, Cikini tidak hanya menyediakan parsel jadi saja. Ada juga beberapa pedagang menyediakan boks atau keranjang parsel.

Salah satu pedagang keranjang parsel di tempat ini adalah Sarman. Ia menjual perlengkapan parsel mulai dari keranjang, pita, hingga kartu ucapannya. Untuk keranjangnya saja dihargai Rp 30.000 sampai Rp 70.000.

"Bahan keranjangnya ada yang terbuat dari anyaman rotan hingga yang dilapisi kulit sintesis," ujar Sarman. Untuk dekorasinya, Sarman mematok harga pita mulai dari Rp 7.500 hingga Rp 15.000.          

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×