Reporter: Fahriyadi | Editor: Havid Vebri
Di Indonesia, pancake sekarang semakin banyak peminatnya. Tak heran, kue dadar yang terbuat dari tepung terigu, telur ayam, gula dan susu ini makin gampang menjumpai penjualnya, terutama di wilayah perkotaan. Salah satunya adalah Romawi Pancake yang bermarkas di Tangerang, Banten.
Terjun ke usaha ini sejak Maret 2012 lalu, Romawi Pancake langsung menawarkan kemitraan. Untuk memasarkan kemitraan itu, mereka menggandeng Bedi Miracle Corporation (BMC). Bambang Basuki, pemilik Romawi Pancake, mengatakan, saat ini Romawi Pancake memiliki empat gerai. Perinciannya: dua milik sendiri dan dua lainnya punya mitra di Depok dan Balikpapan.
Bambang menargetkan, jumlah gerainya hingga akhir tahun ini mencapai 50 outlet. Ia optimistis bisnisnya bakal berkibar karena membidik kelas menengah ke bawah. Harga yang Romawi Pancake tawarkan memang cukup terjangkau kantong konsumen, yakni di bawah Rp 10.000 per porsi.
Romawi Pancake membanderol paket kemitraannya senilai Rp 16 juta. Investasi itu sudah termasuk booth dan peralatan lengkap. Namun, mitra harus menyiapkan biaya lain untuk sewa tempat. Bambang memperkirakan, mitra bisa meraup omzet sekitar Rp 300.000 per hari. Degan omzet sebesar itu, mitra dapat balik modal dalam tempo hanya sekitar 14 bulan.
Saat ini, Bambang bilang, Romawi Pancake mengusung dua jenis menu, yaitu pancake donat dan pancake ice cream yang harganya Rp 5.000 hingga Rp 6.500 seporsi.
Bambang terus memperkokoh manajemen usaha kue dadarnya seiring dengan makin giatnya Romawi Pancake berpromosi menawarkan produk dan kemitraan. Oh, iya, "Kami juga dalam waktu dekat akan mengeluarkan paket kafe yang nominalnya belum bisa kami umumkan," jelasnya.
Walau bukan makanan asli Indonesia, Bambang berharap dalam beberapa tahun ke depan pancake akan booming seperti Burger atau kebab. "Yang penting rasanya harus dibuat lezat," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News