Reporter: Ranimay Syarah | Editor: Havid Vebri
Nasi goreng termasuk makanan khas Indonesia yang sudah sangat populer. Dengan banyaknya penggemar nasi goreng, bisnis ini pun menjanjikan peluang usaha yang terbuka lebar.
Tak heran banyak orang tertarik terjun ke bisnis ini. Salah satunya adalah Kharisma Akbar, pemilik Nasi Goreng Mafia di Bandung, Jawa Barat.
Nasi Goreng Mafia menyajikan nasi goreng dengan bumbu kaya rempah dengan beberapa tingkat kepedasan.
"Campuran rempah seperti kencur, kunyit, daun kemangi itu yang membuat pelanggan penasaran," klaim Akbar.
Berdiri pada Oktober 2013, Akbar resmi menawarkan kemitraan tahun ini. Saat ini gerai yang berdiri sudah ada tujuh di Bandung, Jakarta, dan Pekanbaru. Dalam waktu dekat, akan ada tambahan tiga gerai baru. Dari seluruh gerai itu, gerai milik sendiri hanya ada satu di Bandung.
Akbar menawarkan dua paket investasi, yakni paket gerobak Rp 50 juta dan paket ruko Rp 100 juta. Dalam paket ruko, mitra mendapatkan seluruh perlengkapan, seperti piring, sendok, garpu, kain lap, gelas, dan kompor gas.
Lalu ada juga pelatihan dan seragam karyawan, desain interior, dan racikan bumbu dasar untuk 50 porsi. Luas tempat yang dibutuhkan 30 meter persegi (m²).
Fasilitas dalam paket gerobak juga sama. Namun, jumlahnya lebih sedikit. Selain itu juga tidak ada fasilitas desain interior karena menggunakan gerobak.
Nasi Goreng Mafia menawarkan enam varian menu dengan rasa berbeda. Antara lain nasi goreng kikil cabe hijau, nasi goreng ebi, nasi goreng bawang merah, dan nasi goreng kencur.
Sesuai namanya, penamaan menu juga merujuk dunia hitam, seperti nasi goreng rasa yakuza, triad, god father, preman, gangster, dan brandal. "Mafia sendiri singkatan dari makanan favorit Indonesia," jelasnya.
Harga nasi goreng di tempat ini dibanderol mulai Rp 13.500 sampai Rp 17.000 per porsi. "Menu yang paling laris itu nasi goreng gangster dan preman," kata Akbar.Omzet Rp 90 juta
Dalam sehari, pengunjung yang datang bisa mencapai 200 orang. Namun jika lokasi bagus dan ramai, jumlah pengunjung bisa dua kali lipat hingga 450 orang.
Dengan pengunjung sebanyak itu, mitra bisa meraup omzet Rp 90 juta per bulan. Adapun laba bersihnya 30% dari omzet. Khusus paket gerobak, estimasi omzetnya Rp 12 juta per bulan, dengan laba Rp 7,5 juta per bulan. Kedua paket investasi itu bisa balik modal dalam satu tahun sampai 1,5 tahun..
Pengamat waralaba dari FT Consulting, Utomo Njoto, menilai, Nasi Goreng Mafia tergolong pemain baru. Kinerja bisnisnya masih harus dipertanyakan. Menurut dia, calon mitra harus menanyakan apakah selama ini gerai-gerai yang sudah berdiri telah menghasilkan profit.
Ia bilang, untuk pemain baru, laba di atas 50% sulit dicapai. Sementara paket gerobak senilai Rp 50 juta juga dinilai terlalu mahal.
Nasi Goreng Mafia Jalan Dipati Ukur No. 51 Bandung, Jawa Barat HP: 081330526090
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News