Reporter: Ragil Nugroho, Hafid Fuad | Editor: Tri Adi
Berkembangnya sektor usaha makanan dan minuman membawa berkah bagi penyedia jasa mobil boks berpendingin. Usaha ini bisa mendatangkan omzet puluhan juta rupiah. Pelanggan mereka terutama dari produsen es krim dan juga pengusaha restoran.
Berbisnis makanan dan minuman memang gampang-gampang susah. Maklum, bahan baku makanan atau minuman ini harus tetap segar. apalagi kalau harus melalui proses pengiriman dengan jarak yang lumayan jauh, tentu butuh sarana transportasi yang dilengkapi dengan mesin pendingin.
Nah, ketika bisnis kuliner ini makin berkembang, usaha jasa transportasi mobil boks berpendingin pun semakin laris manis saja. Lihat saja, pengalaman Yoice Wowiling, warga Duren Sawit, Jakarta Timur. Yoice baru membuka jasa penyewaan mobil berpendingin lima bulan lalu. Namun, ia telah memiliki pelanggan dari produsen es krim di Jakarta.
Si penyewa menggunakan mobil berpendingin milik Yoice itu untuk mengantarkan pesanan es krim dari gudang menuju pengecer di sekitar Jabodetabek. Untuk setiap mobil yang disewakan itu, Yoice mengenakan tarif sewa Rp 12,5 juta per bulan. Soal biaya perawatan ataupun kerusakan mobil karena pemakaian menjadi tanggungan Yoice.
Sistem sewa mobil itu adalah cara lepas kunci atau tanpa sopir. Setiap klien bebas menentukan sopir untuk mengendarai mobil itu. "Omzet saya mencapai Rp 30 juta dari penyewaan mobil berpendingin," kata Yoice.
Menurut Yoice, jika lima mobil berpendingin miliknya itu bisa tersewa semua, maka ia bisa memperoleh omzet Rp 60 juta per bulan. Saat ini ia masih mencari pelanggan lagi agar seluruh mobil itu bisa tersewakan.
Untuk menjalani bisnis ini, yang paling penting diperhatikan adalah kondisi mobil. Menurut Yoice, mobil harus dalam kondisi prima, terutama untuk mesin pendingin. Jika pendingin rusak, makanan atau minuman milik klien bisa rusak. "Boks pendingin mobil jangan sampai rusak," saran Yoice.
Yoice memprediksi, bisnis jasa penyedia mobil boks berpendingin yang dia tekuni sekarang ini bermasa depan bagus. Sebab industri makanan dan minuman kian tumbuh subur, khususnya industri makanan cepat saji. "Sektor usaha ini butuh moda transportasi yang bisa membawa bahan baku makanan dari gudang ke gerai dengan tetap kondisi segar," kata Yoice.
Tidak hanya industri makanan dan minuman saja yang membutuhkan mobil berpendingin ini. Pebisnis buah-buahan juga butuh mobil ini, terutama buah-buahan yang riskan cuaca panas.
Selain Yoice, ada Triana Rahmawati yang menyediakan jasa mobil berpendingin. Pemilik UD Karya Bakti di Parung, Bogor, ini terjun ke bisnis jasa transportasi sejak awal 2011. Kini usaha Triana sudah lumayan berkembang.
Lihat saja, saat memulai usaha dulu, Triana hanya mendapat omzet Rp 10 juta per bulan dari jasa penyewaan mobil berpendingin ini. Sekarang omzetnya minimal Triana sudah sebesar Rp 25 juta per bulan.
Selain menyediakan sistem sewa bulanan, Triana juga menyewakan mobil berpendingin secara harian atau sesuai dengan kebutuhan pelanggan. "Sewa bulanan tarifnya Rp 15 juta," kata Triana.
Triana juga punya pelanggan tetap dari produsen es krim yang beroperasi di daerah Jabodetabek. Selain itu, ia memiliki klien dari perusahaan balok es serta restoran ayam goreng.
Sayangnya, dari tiga mobil miliknya, Triana belum sanggup memenuhi semua permintaan. Itulah sebabnya, ia berencana menambah dua unit lagi dalam waktu dekat.
Sama dengan Yoice, Triana mesti memastikan kondisi mobil sehat terutama alat pendinginnya. "Pendingin harus sehat, karena sekarang ini jalanan bisa macet berjam-jam," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News