kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peluang kemitraan teh hitam


Rabu, 11 Juli 2012 / 20:42 WIB
ILUSTRASI. PTPN III (Holding Perkebunan) meluncurkan merek Walini


Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri

Teh sudah menjadi minuman yang sangat populer di Indonesia. Minuman ini bisa disajikan panas maupun dingin. Bila disajikan dingin, teh cocok menjadi minuman pelepas dahaga.

Selain menyegarkan, teh juga memiliki manfaat sebagai anti oksidan yang dapat menjaga kesehatan tubuh secara alami. Peluang itu juga yang ditangkap oleh PT Lotus Puspa Media, pemilik Dbest Black Tea yang berkantor pusat di Bekasi Timur, Jawa Barat.

PT Lotus mulai menawarkan kemitraan Dbest Black Tea sejak awal tahun ini. Hingga saat ini sudah lima mitra yang bergabung dan tersebar di Jakarta, Lampung, Bali, dan Jawa Tengah.

"Itu mitra yang mengambil paket booth, kalau yang cuma mengambil bahan baku ke kami itu sudah 400-an," kata Danang Apriyadi, Direktur Utama PT Lotus Puspa Media.

Dalam kemitraan ini, Dbest Black Tea mematok investasi Rp 6 juta. Mitra mendapat booth dan peralatan, seperti termos teh, dan electrik jar, dan penyaring teh. Selain teh hitam, juga dijual teh hijau dan teh putih yang dibanderol Rp 3000 per cup.

Dari harga itu, ongkos produksinya sekitar Rp 1.400 per cup. Bila dalam sehari mitra menjual 75 cup, maka laba bersih yang didapat mitra diperkirakan sekitar Rp 2,5 juta per bulan. Itu setelah dikurangi biaya sewa tempat dan karyawan.

Dengan asumsi, biaya sewa tempat sebesar Rp 500.000 per bulan, sementara gaji karyawan Rp 750.000 per bulan. Dengan laba bersih sebesar itu, mitra bisa balik modal dalam waktu 2,5 bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×