Reporter: Havid Vebri | Editor: Havid Vebri
Bisnis kuliner olahan ayam tak pernah surut. Di tengah ketatnya persaingan, masing-masing pemain getol melakukan inovasi produk untuk menggaet konsumen. Salah satunya adalah Ni Putu Elniasih, pemilik usaha Ayam Tulang Lunak Gerobakan dari Rawamangun, Jakar Timur.
Sesuai nama bendera usahanya, ia menawarkan menu utama berupa ayam bakar dan ayam goreng tulang lunak. Usaha ini telah dirintisnya sejak tahun 2009 lalu. Tak lama setelah usahanya berdiri, ia menawarkan kemitraan dengan investasi Rp 6,5 juta.
Wanita yang akrab disapa Elni ini mengklaim, cukup banyak yang berminat menjadi mitra usahanya. "Sampai saat ini jumlah mitra kami sudah mencapai 60 orang yang tersebar sampai Yogyakarta," katanya.
Ia mengaku, usahanya diminati karena menawarkan banyak variasi produk. Selain ayam bakar dan ayam goreng tulang lunak, juga terdapat beberapa menu lain, seperti bebek bakar dan goreng presto, pepes ayam tulang lunak, pepes ceker tulang lunak, ceker crispy, ayam bakar dan goreng utuh, bebek bakar dan goreng utuh, dan ayam betutu.
Lewat kerjasama kemitraan ini, mitra akan mendapat sejumlah fasilitas. Di antaranya, gerobak kayu, pembakaran arang, kompor satu tungku, tabung gas 3 kg, wajan, kipas angin, dan bahan baku ayam lengkap dengan sambalnya.
Elni mengenakan biaya transportasi pengangkutan peralatan. Untuk wilayah Jakarta, biaya transportasinya sekitar Rp 250.000. Sementara biaya pengiriman di luar Jakarta akan disesuaikan ah dengan jarak dan kondisinya.
Dengan harga jual mulai dari ?Rp 6.000- Rp 14.000 per porsi, omzet mitra diperkirakan mencapai Rp 17,5 per bulan. Itu dengan asumsi, mitra bisa menjual minimal 45 porsi per hari. Adapun laba bersihnya sekitar Rp 2,8 juta per bulan.
Dengan laba bersih sebesar itu, mitra diperkirakan bisa balik modal waktu 2,5 bulan. Ia mengaku, balik modal terbilang cepat karena prospek usaha ini masih menjanjikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News