Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri
Yoghurt punya banyak penggemar di Indonesia. Selain menyegarkan, kudapan ini bermanfaat buat kesehatan tubuh. Lantaran banyak penggemarnya, pebisnis yoghurt pun gencar menawarkan kerjasama kemitraan atau keagenan.
Salah satunya adalah Kemas Ridwan, pemilik My Healthy Yoghurt di Bogor, Jawa Barat. "Saya mulai menawarkan keagenan sejak tahun 2011," kata pria yang akrab disapa Yudi ini.
Hingga saat ini, jumlah agennya sudah ada 50 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Antara lain Bogor, Jakarta, Tangerang, dan Palembang.
Kemas mulai merintis usaha ini sejak Mei 2009. Awalnya ia langsung menjual produknya ke konsumen.
Namun, sekarang ia hanya melayani permintaan dari agen resmi. "Sewaktu dulu kami menjualnya sendiri, sempat ditipu orang sana-sini," jelas Yudi .
Syarat menjadi agen My Healthy Yoghurt cukup mudah.
Anda hanya perlu menyiapkan uang sebesar Rp 8 juta untuk wilayah Jabodetabek dan Rp 10 juta untuk luar Jabodetabek. Dengan biaya sebesar itu, mitra akan mendapatkan pasokan yoghurt lengkap, freezer, dan juga branding.
Menurut Yudi , omzet bisnis minuman ini terbilang cukup bagus asalkan mitra sudah mempunyai pelanggan. Dari pengalaman selama ini, rata-rata dalam seminggu, mitra bisa memesan 2.000 pack. Setiap pack berisi 30 bungkus yoghurt. Ada pun harga jual di tingkat pusat Rp 10.000 per pack.
Sementara agen bisa menjualnya kembali sekitar Rp 12.000 per pack. Dengan penjualan dan harga sebesar itu, mitra bisa mengantongi omzet sebesar Rp 24 juta per minggu.
Setelah dikurangi biaya operasional, keuntungan yang didapat sekitar Rp 4 juta per minggu. My Healthy Yoghurt menjual tujuh varian rasa, yaitu stroberi, anggur, melon, sirsak, orange, mangga dan duren.
Produk yoghurt ini dijual dalam dua kemasan, yakni kemasan 24 mililiter (ml) seharga Rp 500 per buah dan kemasan 48 ml yang dihargai dengan Rp 1.000 per buah. "Jadi mitra ada pilihan," ujarnya.
Yudi mengklaim, kelebihan produknya tidak menggunakan bahan pengawet. Selain itu, menggunakan gula asli sehingga aman untuk dikonsumsi. Anda tertarik? Silakan cermati lagi tawaran kerjasama ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Gelembung bubble drink membesar
Bisnis yoghurt mulai kurang segar
Bisnis minuman energi masih segar
