kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Peluang usaha dari mencetak pesebakbola


Kamis, 23 Agustus 2012 / 17:53 WIB
Peluang usaha dari mencetak pesebakbola
ILUSTRASI. Kilang minyak Pertamina.


Reporter: Revi Yohana, Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri

Sepakbola merupakan cabang olahraga paling populer sejagat, termasuk di Indonesia. Lantaran bisa menjadi sandaran rezeki, banyak orang yang menyimpan impian bisa menjadi pemain sepakbola profesional.

Tak heran, bila belakangan ini marak bermunculan sekolah pelatihan sepak bola. Salah satunya adalah Brazilian Soccer School (BSS). Usaha waralaba asal Inggris ini resmi masuk Indonesia pada Juni 2011 di bawah bendera PT Brasilindo Soccer yang berpusat di Jakarta.

Selain di Inggris, cabang BSS lainnya terdapat di Afrika, Thailand, Singapura, Filipina, Australia, Belanda, dan Irlandia. Sekolah ini menawarkan pelatihan sepakbola khas Brasil untuk anak usia empat tahun hingga 18 tahun.

Hari Yaso, Business Development Manager BSS bilang, mulai dari bola hingga teknik pelatihan, semuanya mengarah ke Brasil. Selain itu, BSS juga fokus di individual teknik, sehingga setiap anak bisa berkembang ke arah berbeda sesuai keinginannya. "Dan bisa dikembangkan menjadi pesepak bola, freestyler atau lainnya," ujar Hari.

Saat ini, PT Brasilindo mulai menawarkan kemitraan dalam bentuk lisensi kepada calon mitra. Di Jakarta, PT Brasilindo telah membuka tiga cabang di Pondok Indah, Kelapa Gading, dan Meruya.

Dalam kemitran ini, PT Brasilindo menawarkan paket investasi Rp 350 juta untuk kerjasama lima tahun dengan nama BSS. Mitra akan mendapatan starter kit yang terdiri atas bola FDS (bola ukuran kecil), banner, tempat penyimpanan bola, DVD.

Ada juga peralatan pelatih, seperti seragam, panduan kepelatihan, dan pedoman operasional. Pelatih juga akan dikirim belajar langsung ke Inggris setahun sekali.

Untuk menekan biaya operasional, mitra disarankan bekerjasama penyedia penyewaan lapangan sepakbola. Biaya mengikuti kursus sepakbola ini dibanderol Rp 400.000 per bulan per siswa untuk anak usia empat sampai enam tahun. Durasi latihannya sekitar seminggu sekali.

Sedangkan, usia di atas 6 tahun biayanya Rp 600.000 per bulan dengan durasi latihan sekali seminggu. Bila latihannya tiga kali seminggu biayanya Rp 1,1 juta per bulan. Di luar itu, ada juga biaya pendaftaran Rp 1,5 juta per siswa untuk seragam dan asuransi. Mitra ditargetkan bisa meraup omzet Rp 60 juta per bulan. Dengan laba 20%, mitra balik modal hingga 2,5 tahun.

Utomo Njoto, pengamat waralaba dari Franchise Technology menilai, sekolah sepakbola masih menjanjikan. Menurutnya, banyak masyarakat gemar bermain bola. Bahkan, banyak juga yang maniak dengan olahraga ini. "Jadi momentum antara masyarakat yang senang bola dan hadirnya sekolah bola masih tepat saat ini," ujarnya.

Peluang sekolah sepakbola juga terbuka di kota-kota besar di Indonesia. Namun, menurut Utomo, kunci bisnis ini ada di pelatih. Makanya, ia menyarankan setiap calon mitra untuk benar-benar memperhatikan kualitas pelatih ini. "Persoalannya mencari pelatih profesional tidak mudah," katanya.

PT. Brasilindo Soccer (BSS) Jl. Jend. Sudirman, Kav. 59, Telp: 021-51401679

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×