kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penerapan PPKM, Etanee alami kenaikan permintaan dua kali lipat


Jumat, 24 September 2021 / 21:30 WIB
Penerapan PPKM, Etanee alami kenaikan permintaan dua kali lipat
ILUSTRASI. Solusi pangan dari hulu ke hilir melalui platform Etanee


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi mengubah pola berbelanja kebutuhan sehari-hari masyarakat dari offline menjadi online. Dengan perilaku masyarakat tersebut mendorong startup groceries atau pesan antar kebutuhan pokok terus tumbuh.

Salah satu yang mendapat keuntungan ini adalah startup Etanee. Dimana secara model bisnis, Etanee menggabungkan tiga rantai bisnis utama yaitu rantai pasokan di hulu meliputi digitalisasi kegiatan produksi peternakan dan pertanian, lalu di rantai tengah manajemen logistik pasca-panen dan sistem distribusi hingga ke tangan konsumen akhir di bagian hilir.

Herry Nugraha, Co-Founder dan COO Etanee mengatakan, secara tren Etanee mengalami peningkatan permintaan sejak pemberlakuan PPKM awal Juli lalu. Meski diakui peningkatan permintaan kali ini masih lebih rendah dibandingkan lonjakan permintaan di awal pandemi Covid-19 pada tahun 2020.

"Dibandingkan dengan periode pandemi pas awal-awal tahun lalu nggak setinggi awal pademi tahun lalu. Ini naik, kalau misalkan kita tahun lalu ada peningkatan 5 kali lipat dibandingkan rata-rata kalau sekarang mungkin naik dua kali lipat jadi setengah dari tahun lalu istilahnya gitu," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (24/9).

Baca Juga: Pengamat: Layanan delivery produk segar bisa berkembang jika ekosistem terbangun baik

Selama pandemi terdapat beberapa inovasi yang dilakukan oleh Etanee. Salah satunya ialah membantu digitalisasi para mitra agen Etanee.

Herry menambahkan, Etanee baru saja meluncurkan layanan POS bagi mitra agen yang membantu digitalisasi mitra agen di industri pangan. Selain produk makanan segar dan kebutuhan pokok Etanee kini juga fokus pada distribusi produk frozen yang diproduksi UMKM.

Pada Februari tahun lalu, Etanee memiliki 10.000 pengguna. Setahun berjalan, kini pengguna Etanee melesat menjadi 60.000 pengguna yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Banten dan Cirebon.

"Rencana ekspansi kota lain pasti, terdekat dalam enam bulan kami mau ke 50 kota. Kalau hingga akhir tahun ya separuhnya. Tapi tahun depan kami mau bisa cover ke 100 kota harapannya," jelas Herry.

Disinggung mengenai pendanaan, Herry belum dapat berbicara banyak. Namun ia menyebut saat ini Etanee sedang finalisasi untuk pendanaan tahap berikutnya.

Selanjutnya: SoftBank Ventures Asia pimpin pendanaan Seri A OY! Indonesia US$ 30 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×