kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan senapan airsoft masih meledak-ledak


Rabu, 05 Oktober 2011 / 13:38 WIB
Penjualan senapan airsoft masih meledak-ledak
ILUSTRASI. Kremlin mengumumkan, Vladimir Putin tidak akan disuntik vaksin virus corona yang baru dikembangkan di negara itu. Sputnik/Aleksey Nikolskyi/Kremlin via REUTERS


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Tri Adi

Hobi ternyata bisa mendatangkan rezeki yang menggiurkan. Seperti hobi main perang-perangan ala militer menggunakan senjata airsoft gun. Berkat hobi ini, pedagang senjata dan pernak-pernik airsoft gun mampu mendulang omzet hingga Rp 400 juta per bulan.

Bergaya militer dengan menenteng senjata api mainan yang mirip senjata api benaran, tentu bisa terlihat gagah. Senjata api mainan yang tampak seperti asli itu dikenal dengan nama airsoft gun.

Sebenarnya, airsoft gun ini digunakan untuk simulasi kegiatan militer atau kepolisian yang disebut dengan permainan airsoft. Kegiatan airsoft mirip permainan perang-perangan, yang belakangan ini banyak digemari sebagai kegiatan olah raga yang menantang dan memicu adrenalin.

Permainan airsoft mulanya berkembang di Jepang pada dekade 1970-an. Airsoft merambah ke Indonesia pada tahun 2000 lalu, setelah populer di Taiwan, Macau, Korea Selatan, dan Filipina.

Permainan airsoft gun ini makin populer saja di Tanah Air. Nah, kian populernya permainan ini, ternyata mendatangkan laba berlimpah bagi pedagang perlengkapan airsoft.

Seperti yang dialami Fanan, pemilik toko perlengkapan airsoft bernama Fanannco.com. Ia mengaku sudah membuka pasar perlengkapan airsoft sejak 2008 silam.

Fanan mengaku menjual peralatan airsoft karena sebelumnya dia memang hobi bermain airsoft. Bersama dengan teman-teman, Fanan merintis menjual peralatan airsoft secara online di internet.

Berbekal pengetahuan yang diperoleh dari komunitas airsoft, Fanan mencari distributor yang menjual aneka peralatan airsoft. Tapi ternyata bukan persoalan mudah mencari distributor peralatan airsoft itu. "Hal ini dimaklumi karena 100% perlengkapan airsoft masih impor terutama airsoft gun," terang Fanan.

Namun, Fanan pantang menyerah hingga akhirnya dia menemukan distributor penjual peralatan airsoft. Sejak itulah Fanan semakin mengenal luar aneka senjata airsoft gun. Replika senjata militer itu ternyata diimpor dari berbagai negara, seperti Taiwan, China, Jepang, dan Hongkong. "Wajarlah jika harganya mahal," kata Fanan.

Untuk satu unit airsoft gun laras pendek saja, Fanan menjualnya dari harga Rp 2 juta- Rp 3 juta. Untuk senjata laras panjang dijual Rp 3 juta-Rp 5 juta. "Harga tergantung material, yang murah berbahan plastik dan yang mahal berbahan logam," jelas Fanan.

Adapun untuk aksesori seperti peluru dijual mulai dari Rp 80.000 sampai Rp 110.000 per paket. Selain itu, banyak aksesori lain yang disediakan Fanan seperti helm, rompi, sepatu militer, sarung tangan, dan kacamata tempur.

Dalam sehari Fanan menjual 5-10 unit airsoft gun, bahkan pada waktu tertentu ia bisa menjual hingga 20 unit. Dengan penjualan sebanyak itu, Fanan mampu mendulang omzet Rp 400 juta dengan laba 10%-20%. "Labanya wajar karena barangnya mahal," katanya.

Selain menjual ke penggemar, pembeli airsoft gun ternyata datang dari penggemar senjata asli. "Kolektor senjata juga sering beli airsoft," kata Nelly, pemilik toko airsoft gun Vanshop.

Harga jual airsoft gun milik Nelly hampir sama dengan harga jual Fanan. Namun, Nelly membedakan harga airsoft gun mengacu pada sumber pabrikan. "Semakin bagus pabriknya semakin mahal harganya," kata Nelly.

Nah, kalau Anda ingin memiliki perlengkapan airsoft gun lengkap, mulai dari senjata, aksesori, hingga seragam militer, cukup mengeluarkan dana Rp 10 juta. "Mahal tapi memadai untuk main airsoft," terang Nelly yang enggan menyebut nilai omzetnya itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×