Reporter: Melati Amaya Dori | Editor: Tri Adi
Bukan sekadar profesi, usaha jasa perancang hijab semakin terbuka. Tak hanya mengincar wanita yang mengenakan kerudung dalam keseharian, konsumen juga datang dari mereka yang ingin memakai hijab nan cantik saat datang ke suatu acara.
Setiap wanita tentu ingin tampil cantik, tak terkecuali wanita yang menggunakan kerudung. Nah, kebutuhan itu membuka celah jasa mengkreasikan hijab nan cantik.
Jasa itu semakin dibutuhkan karena banyak kaum muslimah yang ingin tampil berhijab atau berjilbab, pada saat mendatangi sebuah acara tertentu, seperti wisuda, pernikahan, hari besar keagamaan, dan pertemuan-pertemuan resmi yang lain.
Tentu saja, para pemakai hijab ini juga ingin tetap tampil cantik dan menarik. Hijab juga harus serasi dengan busana yang dikenakan. Selain itu, hijab pun mesti sesuai dengan acara yang akan didatangi.
Dari sini, jasa perancang hijab dibutuhkan. Biasanya, perancang hijab akan memadukan dan berkreasi dengan beberapa helai kain untuk menciptakan tatanan hijab yang indah. Hijab kreasi pun semakin laris, lantaran mampu menggantikan tatanan rambut ala salon.
Maya Dini, salah satu perancang hijab, menuturkan, permintaan untuk merancang hijab kian sering berdatangan. Konsumen di luar wanita berjilbab sehari-hari itulah yang memperluas pasar perancang hijab.
Usaha jasa ini sangat minim risiko mengingat perancang hijab tak butuh tempat khusus untuk melakukan pekerjaannya. Sering, mereka yang justru datang ke rumah konsumen untuk menata hijab. Bagi Anda yang masih asing dengan jasa ini, perancang hijab bekerja mirip penata rambut. Dia akan berusaha membuat tatanan kerudung konsumen indah, sesuai dengan acara dan tren yang sedang berlaku.
Oleh karena itu, seorang perancang hijab juga harus siap untuk dipanggil ke luar kota. Maya yang menawarkan jasanya melalui www.stylistjilbabmuslimah.com menuturkan, sering mendapatkan panggilan dari pelanggan yang berada di luar Jakarta. “Pada dasarnya, konsumen memang lebih menghendaki dirias di rumah mereka,” tutur dia.
Tak hanya modal yang minim, jasa kreasi hijab ini juga menarik lantaran perancang bisa mematok harga sendiri, sesuai dengan keahlian yang dimiliki. Tentu saja, semakin tenar nama si perancang, banderol harganya semakin mahal.
Maya, ambil contoh, mematok tarif jasa merancang hijab kreasi mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 1,8 juta. Untuk suatu acara pernikahan, ia bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 5 juta, dengan merancang hijab kreasi bagi pengantin dan seluruh keluarga. Padahal, dalam seminggu ia bisa mendapatkan tiga hingga lima order paket pernikahan. Itu berarti, omzet yang diterima Maya setiap bulan antara Rp 60 juta hingga Rp 100 juta. “Margin laba dari usaha ini cukup besar, yakni sekitar 50%,” tutur dia.
Margin laba ini cukup tebal karena Maya lebih mengutamakan keahlian, bukan barang modal. Dalam sebuah paket pernikahan, ambil contoh, biaya yang dia keluarkan hanya untuk membayar juru rias dan pembelian jarum serta aksesori hijab. “Transportasi dan akomodasi biasanya ditanggung konsumen,” ujarnya.
Gambaran senada juga dilontarkan Nira Alatas, pendiri neeramoslemahmakeup.blogspot.com. Asal Anda tahu, dalam setahun, dia bisa membukukan omzet ratusan juta dari jasa padu-padan jilbab ini.
Satu hal yang perlu Anda ingat, bisnis ini mengajarkan bahwa sesama perancang hijab kreasi bukan pesaing. Sebab, bisa saja, order datang dari sesama perancang hijab yang kewalahan menerima order dalam satu minggu atau satu hari. Jika order sedang bertumpuk, biasanya para perancang hijab akan mengajak perancang hijab yang dia kenal untuk mengerjakan order tersebut.
Maklum, seperti usaha tata rias wajah, perancang hijab juga harus menangkap momen-momen penting. Hari-hari tersibuk mereka adalah menjelang akhir minggu, yakni Jumat, Sabtu, dan Minggu. “Belum lagi permintaan yang datang dari konsumen yang ingin foto pre-wedding,” kata Maya.
Selain itu, perancang hijab banyak diburu ketika musim wisuda. Meski datangnya tak rutin dalam tiap minggu atau tiap bulan, order hijab kreasi dari para wisudawati bisa datang berombongan.
Nah, untuk mencari klien wisudawati, tak ada salahnya pemain di bisnis ini rajin mencatat jadwal wisuda di beberapa universitas. Karena, pada dasarnya bulan pelaksanaan wisuda di sebuah universitas waktunya rutin dari tahun ke tahun.
Untuk semakin memuluskan usahanya, sebaiknya pemain di bisnis ini juga menyediakan jasa tata rias. Jasa itu dapat dilakukan sendiri, atau oleh rekan yang memiliki keahlian tata rias. Pasalnya, konsumen biasanya cenderung memesan untuk satu paket, yakni tata rias dan jasa rancang hijab kreasi.
Merintis dari nol
Nah, apakah Anda tertarik untuk menggeluti usaha ini? Anda yang ingin terjun menjadi perancang hijab, bisa memulai dengan mencari tempat kursus merancang hijab kreasi.
Saat ini, banyak lembaga kursus yang menawarkan kursus hijab kreasi. Biaya kursus hijab kreasi ini berkisar antara Rp 1 juta–Rp 2 juta, untuk dua sampai empat kali pertemuan. Ada baiknya, Anda mencari lembaga kursus yang bonafide dan mengajarkan tren-tren terbaru hijab kreasi.
Setelah mengikuti kursus, sering-sering berlatih agar makin terbiasa merias hijab kreasi ini. Keahlian juga bisa diperoleh jika Anda makin sering terlibat dalam order yang dikerjakan bersama-sama.
Jangan lupa, rajin membaca majalah atau browsing di internet untuk mengikuti gaya terbaru hijab kreasi. Sering, majalah juga memberi ulasan tentang cara-cara merancang hijab yang baik dan benar. Hal tersebut dapat menjaga rancangan hijab kita lebih terkini. Selain itu, Anda juga disarankan untuk sering ikut lomba merancang hijab untuk mengasah kemampuan sekaligus mempromosikan usaha baru Anda.
Tak hanya meningkatkan keterampilan dan kemampuan, relasi dengan toko tekstil, toko aksesori rambut dan kepala, juga menjadi syarat mutlak dalam menjalankan usaha ini. Tujuannya, untuk memperbesar margin yang bisa Anda peroleh dari berbagai bahan dan perlengkapan hijab dan memperoleh informasi bahan dan aksesori terbaru.
Maklum, dari patokan tarif merancang hijab kreasi, biaya untuk tata rias, pembelian aksesori, kain dan jarum hijab bisa mencapai 10% hingga 30%. Nah, biaya tersebut bisa ditekan jika Anda bisa mendapatkan harga miring dari pemasok kain maupun aksesori.
Maklum, konsumen sering akan meminta perancang hijab untuk menyediakan kain hijab plus aksesori pelengkapnya. Atau, Anda bisa juga menyewakan kain dan aksesori inventaris yang akan dipakai oleh calon konsumen.
Jika Anda ingin merintis bisnis ini dari skala kecil, kebutuhan asisten bisa diabaikan. Namun, jika mulai kewalahan menanggapi order, Anda harus memanfaatkan asisten freelance. Dengan begitu, Anda bisa menekan biaya pengeluaran bulanan karena pada dasarnya jasa mereka hanya dibayar saat Anda menggunakan jasanya.
Jika sudah mendapatkan ilmu, keahlian, relasi perlengkapan dan relasi perancang hijab lepas, maka hal berikutnya yang perlu dipersiapkan media pemasaran. Cara berburu pelanggan untuk bisnis ini terbilang mudah dan bermodal sedikit. Pemasaran bisa melalui jalur internet alias online, atau cara tradisional, seperti melalui mulut ke mulut dan menyebar kartu nama dan brosur.
Cara online menjadi pilihan Maya dan Nira dalam memasarkan jasanya, baik melalui website maupun blog. Tidak cukup sampai di situ, Maya juga menambah jalur promosi online dengan memasang iklan di berbagai jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter.
Biaya pembuatan website cukup beragam karena tergantung dari keinginan kita. Namun, biasanya untuk pemain baru, anggaran untuk membangun sebuah website promosi berkisar antara Rp 500.000 hingga Rp 1 juta. Jangan lupa, Anda juga harus mengalokasikan dana untuk mengelola website tersebut. Biayanya berkisar dari Rp 300.000 hingga Rp 500.000 tiap bulan.
Setelah pembuatan website rampung, dana untuk beriklan di jejaring sosial juga sudah dapat dipersiapkan. Maya menuturkan, saat ini dia harus menyisihkan sekitar Rp 500.000 tiap bulan, untuk beriklan di jaring sosial seperti Facebook atau Twitter. Adapun untuk pencetakan brosur dan kartu nama, dalam satu bulan, Anda cukup menyisihkan kocek sekitar Rp 200.000–Rp 500.000.
Promosi manual atau offline tidak kalah kuat pengaruhnya dari pemasaran melalui online. Ambil contoh, promosi melalui brosur dan kartu nama yang disebarkan pada saat acara pernikahan atau seremoni wisuda. “Rajin menghadiri acara yang banyak ibu-ibunya, seperti arisan dan pengajian, ” papar Maya. Selain itu, membagikan kartu nama dan brosur saat persiapan wisuda mahasiswa bisa menjadi alternatif memburu klien.
Pemasaran offline lain yang terbilang andal adalah menjalin relasi dengan penata rias, baik penata rias pengantin maupun penata rias acara formal, serta salon khusus pernikahan (bridal). Tak jarang, order didapatkan dari para penata rias dan salon bridal yang kerap menemui konsumen yang ingin dirias dengan hijab kreasi. Order akan mengalir lancar, jika si salon atau penata rias itu belum mampu merancang hijab kreasi.
Agar tetap terkini dan tidak kewalahan di masa permintaan melonjak, Anda jangan lupa berbelanja info dari majalah dan internet. Anda juga harus menyiapkan logistik, seperti jarum, kain, dan aksesori. Untuk belanja logistik itu, anggaran yang perlu disiapkan Rp 100.000 hingga Rp 300.000 per bulan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News