Reporter: Venny Suryanto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis kuliner hingga saat ini memang tidak ada matinya. Beragam jenis usaha makanan serta minuman kini bertebaran di berbagai tempat. Salah satunya adalah camilan dengan bahan baku ayam dan tepung yang digoreng garing alias ayam krispi.
Camilan ayam krispi pun kini menjadi salah satu makanan kekinian yang digemari generasi milenial. Apalagi, potongan ayam krispi tersebut juga sudah dibaluri oleh aneka bumbu penyedap maupun saus aneka rasa yang menjadi ciri khas makanan ala masa kini.
Inilah yang membuat banyak pebisnis masih kepincut untuk berbisnis kuliner berbasis ayam goreng tersebut. Salah satunya adalah Abdulah Tarmizi yang memberanikan diri membuka gerai camilan ayam krispi dengan merek Ayam Jepang Crispy pada akhir tahun lalu.
Baca Juga: Tetap Bertahan dengan Olahan Ayam
Laiknya pebisnis makanan umumnya, Abdulah langsung membuka tawaran kemitraan saat memulai usaha gerai camilan tersebut. Hasilnya pun tak terduga. Hanya butuh waktu tiga, ia mengklaim sudah sanggup menggandeng sebanyak 154 mitra bisnis yang gerainya tersebar luas di seluruh Indonesia. Gerai Ayam Jepang Crispy saat ini sudah ada di Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Malang, dan tempat lain. "Alhamdullilah, jalan tiga mitra yang bergabung sudah seratus lebih," katanya kepada KONTAN, (27/2).
Baca Juga: Gerai ayam goreng krispi masih tetap laris
Kalau ada yang tertarik menjajal peruntungan usaha dari Ayam Jepang Crispy, Abdulah menyediakan satu paket kemitraan dengan investasi Rp 8 juta saja. Dengan modal tersebut, mitra bakal mendapat ragam fasilitas yang terbilang lengkap. Ada gerai portable, peralatan dan perlengkapan masak, bahan baku awal, dan banner promosi.
Baca Juga: Lagi, kres kres cuan ayam goreng
Saat beroperasi nanti dan bahan baku sudah habis, mitra wajib membeli bahan baku utama ke pihak pusat. Seperti ayam dan aneka bumbu.
Lantas menu yang tersaji pun sudah beragam yakni aneka potongan ayam goreng yang renyah dengan aneka rasa bumbu. Mulai dari rasa saus pedas, mayones, saos teriyaki dan saos black paper dengan harga mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 15.000 per porsi atau bungkus.
Dengan sarana yang ada, Abdulah optimistis mitra bisnis yang bergabung bisa balik modal dalam hitungan minimal satu bulan saja. Syaratnya adalah bisa memenuhi target penjualan minimal sebesar 120 bungkus per hari yang setara Rp 1,2 juta. "Kalau tercapai, BEP satu bulan saja," jelasnya.
Dengan modal investasi yang murah dan target penjualan yang jelas, ia pun optimistis bisa terus mengembangkan bisnisnya. Dan sampai akhir tahun ini ia targetkan bisa menggandeng mitra bisnis hingga 1.000 mitra. Apakah salah satunya adalah Anda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News