kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Potensi menggiurkan dari sampah plastik (bagian 2)


Sabtu, 09 Februari 2019 / 11:05 WIB
Potensi menggiurkan dari sampah plastik (bagian 2)


Reporter: Elisabeth Adventa, Hikma Dirgantara | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Limbah plastik sejatinya memiliki nilai ekonomis besar. Limbah plastik ini misalnya, bisa didaur ulang dan diolah lagi menjadi kantong plastik yang banyak dipakai di toko ritel.

Menurut Ahmad Nuzuluddin, pemilik CV Abbas Plastindo, tak banyak pengusaha yang memilih bahan baku bijih plastik dari limbah. "Kebanyakan memilih bijih plastik baru ketimbang mengolah dari limbah," katanya.

Maklum, untuk membuat kantong plastik dari bijih plastik dari limbah plastik, perlu beberapa tahapan proses yang bisa memakan waktu dan biaya. Mulai dari proses pengumpulan, pencucian, hingga pengolahan menjadi bijih plastik.

Semua tahap tersebut juga membutuhkan investasi mesin. Itu sebabnya, hanya sedikit pengusaha yang menekuni bisnis ini.

Nah, kebetulan saat ini Ahmad sudah punya mesin pembuat bijih plastik. Dari bahan baku bijih plastik yang tersedia, ia tinggal memproses menjadi kantong plastik.

Caranya dengan memasukan bijih plastik ke dalam mesin pencetak kantong plastik. Mesin lokal seharga Rp 2 miliar tersebut bisa mengubah bijih plastik menjadi lembaran plastik. Setelah itu, lembaran plastik ia masukkan ke mesin pemotong untuk membuat kantong plastik yang sudah ada pegangannya.

Dengan mempekerjakan 45 pegawai, Ahmad setiap bulan bisa memproduksi hingga 60 ton kantong plastik. Omzet yang didapat Ahmad bisa menyentuh Rp 600 juta per bulan dengan margin laba sekitar 20% dari omzet.

Kantong plastik buatan CV Abbas Plastindo dipasarkan ke berbagai agen distributor di Bogor dan Jabodetabek, serta dipasarkan ke berbagai daerah. Sejauh ini, Ahmad tidak mengalami kekurangan bahan baku sampah plastik. Apalagi lokasi usahanya di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang.

Potensi pengolahan limbah plastik ini juga membawa berkah bagi kalangan pemulung. Menurut Pris Polly Lengkong, Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia, dia dan sejumlah koleganya memasok bahan baku plastik ke perusahaan pembuat kantong plastik. Ada dua olahan yang dihasilkan. Yakni bahan mentah yang sudah dipres dan plastik olahan yang sudah digiling.

Olahan sampah plastik yang sudah digiling memiliki nilai ekonomi lebih tinggi dibanding sampah plastik yang hanya dipres. Harganya bisa dua kali lipat dari sampah plastik pres.

Harga sampah pres antara Rp 1.800–Rp 2.500 per kg. Sedangkan yang sudah digiling bisa mencapai Rp 4.500 per kg. "Yang putih giling bisa mencapai Rp 6.000 per kg," katanya ke KONTAN.

Dari usaha itu, Pris Polly bisa meraup omzet Rp 90 juta sampai Rp 110 juta per bulan dari berbisnis limbah plastik. Lebih penting lagi, usaha ini juga turut mengurangi sampah plastik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×