kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Produsen suvenir ikut merajut berkah pilkada


Rabu, 04 November 2015 / 15:23 WIB
Produsen suvenir ikut merajut berkah pilkada


Reporter: Merlina M. Barbara | Editor: Tri Adi

Para pengusaha suvenir ikut ketiban berkah Pilkada serentak yang akan berlangsung 9 Desember mendatang. Meski tidak signifikan,  peningkatan pemesanan tetap ada. Biasanya suvenir yang banyak dipesan untuk kampanye berupa mug, gantungan kunci atau pin. Semakin banyak jumlah unit yang dipesan, harga jual pun bisa didiskon lebih besar oleh produsen.

Meski hingar bingar pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang akan berlangsung awal Desember mendatang tidak senyaring pemilihan presiden (Pilpres) tahun lalu, namun momen ini tetap memberi angin segar bagi sejumlah pelaku usaha. Sebut saja para penyedia jasa suvenir. Biasanya suvenir juga dijadikan salah satu atribut untuk berkampanye selain kaus. Umumnya seperti pin, gelas atau gantungan kunci.

Ibang Saputra pemilik usaha suvenir lewat bendera usaha SouvKaretBDG mengatakan, ajang Pilkada yang akan berlangsung bulan depan berpengaruh pada peningkatan pemesanan, namun tidak signifikan. Sebab, secara kuantitas jumlah barang yang dipesan memang akan jauh lebih banyak, namun keuntungan yang diperoleh cenderung sama dengan pesanan dengan jumlah lebih sedikit. Ini karena semakin banyak jumlah barang maka potongan harga pun akan semakin besar.

Dia bilang, potongan harga bisa mencapai 70%. Dalam proses produksi, jika pesanan di atas 20.000 unit biasanya tidak akan dikerjakan sendiri olehnya,  melainkan dibagi bersama produsen suvenir lainnya. "Proses pengerjaannya memakan waktu satu hingga dua bulan," kata dia.

Jelang momen Pilkada ini, sejumlah suvenir yang paling banyak dipesan adalah gelang, gantungan kunci dan magnet. Jika pesanan sebanyak 100.000 unit, maka harga jual berkisar Rp 1.100 hingga Rp 1.500 per unit. Ini jauh lebih murah dari harga normal satuan yang biasanya dibanderol Rp 3.000 sampai Rp 5.000 per unit.

Menurut Ibang, tidak ada peningkatan omzet menjelang momen pilkada, untuk itu dirinya lebih berfokus untuk mengerjakan pesanan pihak korporat. Dalam sebulan Ibang dapat mengantongi omzet sebesar Rp 50 juta dengan keuntungan bersih senilai Rp 30 juta hingga Rp 35 juta. Dari jumlah tersebut, pesanan dari tim sukses Pilkada hanya memberi sumbangan keuntungan sebesar 5%.

Dewi Yani, pengusaha suvenir lainnya dari Gallery Digital di Bandung juga merasakan sedikit peningkatan pesanan saat ini jelang Pilkada. Namun, dia tetap lebih fokus pada pesanan korporasi yang selama ini berkontribusi besar pada pendapatannya.  

Dewi bilang, biasanya menjelang Pilkada dia dapat menerima pesanan sebanyak 1.000 hingga 2.000 unit suvenir. Adapun produk yang paling banyak dipesan untuk keperluan Pilkada adalah mug dan pin.

Untuk mug, jika pesanan sebanyak 1.000 unit hingga 4.000 unit, harga jual sekitar Rp 9.000 per unit. Namun jika di atas 5.000 unit maka harganya lebih murah sebesar Rp 8.000 per unit. Sementara untuk harga pin berkisar Rp 700−Rp 800 per unit. Dewi mengaku, omzet secara keseluruhan sekitar Rp 70 juta per bulan.

Menerima pesanan untuk Pilkada, Ibang dan Dewi mengaku sangat berhati-hati. Mereka meminta uang muka hingga 90% untuk menghindari uangnya tidak dibayar setelah barang jadi.    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×