Reporter: Revi Yohana | Editor: Dupla Kartini
Minggu siang di penghujung Mei lalu, ketika KONTAN menyambangi sentra ini, terlihat kesibukan di kios aksesori di sepanjang Jalan Sumatra, kota Jambi tersebut. Sejumlah pemilik kios sibuk memasang stiker pada beberapa bagian bodi motor. Ada pula yang sedang mengganti jok dan plat nomor.
Memang, sentra ini selalu ramai. Maklum, pengunjungnya bukan hanya warga kota Jambi, tapi juga luar kota.
Seorang pemilik kios, Beni menyebut, banyak pelanggannya datang dari kabupaten Tungkal, Sabah, dan Teho, selain dari Jambi sendiri. Wajar, lokasi ini merupakan satu-satunya sentra di Kota jambi yang menjual sekaligus menyediakan jasa pasang aksesori. "Mereka tertarik ke sini, karena kami menawarkan aksesori yang lebih bervariasi," tutur pemilik kios Nela Danaya Motor ini.
Bahkan, pedagang lainnya, Ade Suprianto mengaku punya pelanggan dari luar provinsi Jambi, misalnya dari Palembang. Ia bilang, warga luar singgah ke sentra ini karena lokasinya berdekatan dengan Pasar Handil, yang merupakan pusat penjualan onderdil. "Jadi mereka beli onderdil, sekalian singgah ke sentra ini untuk mempercantik motor," tuturnya.
Menurutnya, ada hari-hari di mana pelanggan melonjak, seperti saat tanggal muda dan akhir pekan. Pada hari-hari tersebut, omzet Ade bisa meningkat dua kali lipat dari hari biasa.
Memet menambahkan, saat menjelang lebaran, rezeki mereka pun biasanya menggendut. Ini lantaran, pemilik kendaraan ingin motornya tampil cantik saat lebaran tiba. "Jadi, banyak yang mempercantik kendaraannya di sini," ucapnya.
Memet juga bilang, pada hari biasa, pemilik kendaraan juga kerap datang hanya untuk memperbaharui motornya, mengikuti variasi yang sedang tren. "Pelanggan itu suka mengikuti musim, kalau lagi tren warna putih, bodi motor kadang-kadang jadi putih semua di jalanan," imbuhnya.
Nah, supaya bisa mengikuti keinginan konsumen, para pemilik kios pun harus selalu up date variasi yang sedang diminati masyarakat. Tak jarang, mereka memberikan rekomendasi kepada pelanggan. Kata Memet, belakangan ini, stiker motif batik modern sedang digandrungi anak-anak muda di Jambi.
Jika permintaan sedang meningkat, harga jualnya pun bisa lebih tinggi. Ia mencontohkan, sticker bodi motor yang polos biasa dibanderol Rp 15.000 per meter. Sementara, untuk motif yang sedang tren bisa mencapai Rp 45.000 hingga Rp 100.000 per meter.
Namun, untuk jasa pemasangan, Memet tak mengerek tarif, yaitu tetap berkisar Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per motor untuk full body.
Ade mengamininya. Ia bilang, selisih harga antara produk biasa dengan yang sedang tren bisa berkisar 10% hingga 50%. Misalnya, untuk plat variasi biasa hanya sekitar Rp 20.000 - Rp 25.000 per unit. "Kalau huruf variasinya sedang tren dan cukup sulit, harganya bisa Rp 35.000 per plat," bebernya.
Menurut Ade, saban bulan, ia bisa meraup omzet Rp 21 juta-Rp 25 juta. Sementara Memet bisa mengumpulkan omzet Rp 18 juta hingga
Rp 24 juta sebulan. Keuntungan dari usaha ini pun menggiurkan. Beni bilang, dari omzet harian Rp 700.000, ia bisa mengantongi laba bersih Rp 400.000. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News