kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Rezeki dari kreativitas mengolah limbah ban bekas


Kamis, 24 April 2014 / 13:59 WIB
Rezeki dari kreativitas mengolah limbah ban bekas
ILUSTRASI. TAJUK - Ahmad Febrian


Reporter: Tri Sulistiowati | Editor: Havid Vebri

Dewasa ini, jumlah ban bekas semakin melimpah seiring terus bertambahnya jumlah kendaraan bermotor. Di mata kita, ban bekas tentu sudah tidak ada harganya.
Tapi tidak demikian dengan Andi Pianus. Lewat tangan kreatifnya, ban bekas disulap menjadi berbagai macam produk furnitur alias mebel bernilai jual tinggi.

Pria asal Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, ini menyulap ban bekas menjadi satu set meja dan kursi santai. "Ide awalnya datang setelah melihat banyaknya ban bekas di daerah saya," katanya.

Dalam menekuni usaha ini, Andi dibantu dua rekannya yang juga punya keahlian membuat meja dan kursi dari ban bekas. Menurut Andi, membuat meja dan kursi dari ban bekas susah-susah gampang.

Ada dua teknik yang biasa dipakai dalam memanfaatkan ban bekas menjadi meja atau kursi. Yakni, teknik tempel dan teknik anyam. Untuk jenis ban bekasnya sendiri, kebanyakan yang dipakai ban bekas motor. Andi mendapatkan pasokan ban bekas dari daerah sekitar tempat tinggalnya.

Menurut Andi, sudah ada pemasok yang khusus memasok kebutuhan ban bekasnya. "Selain itu, saya juga mencari ke daerah-daerah lain melalui teman-teman saya," katanya.

Untuk membuat satu set mebel yang terdiri dari dua kursi plus meja, butuh sekitar empat ban bekas. Waktu pengerjaannya cukup lama, yaitu sekitar delapan hari sampai sembilan hari untuk setiap satu set.  

Pengerjaannya agak lama karena perlu ketelitian dalam membuatnya. Menurut Andi, lamanya proses pembuatan ini membuat dia tidak bisa menerima pesanan terlalu banyak.

Ia sendiri belum berencana menambah tenaga kerja baru. Karena pengerjaannya lumayan memakan waktu cukup lama, harga satu set sekitar Rp 500.000. "Bila lokasi pembeli di luar kota, harganya bisa jadi lebih mahal karena ada ongkos kirim," jelasnya.

Keuntungan dari bisnis ini terbilang  lumayan. Untuk setiap satu set meja dan kursi, Andi mendapatkan keuntungan Rp 100.000 sampai Rp 200.000. Asal tahu saja, Andi baru memulai bisnisnya ini sejak empat bulan yang lalu.

Hingga saat ini, mereka sudah memproduksi 10 set meja dan kursi. Kebanyakan pelanggan mereka masih berada di kawasan Kabupaten Sanggau.
Andi hanya memasarkan produknya dari mulut ke mulut dan baru menjajal berpromosi melalui media digital sebulan yang lalu.

Ia optimistis bisnisnya akan terus berkembang karena produk yang dihasilkannya tergolong unik. Kerajinan dari ban bekas memang terbilang unik dan jarang, juga murah. Di pasaran saat ini, pasar produk furnitur dikuasai produk berbahan dasar kayu, terutama kayu jati.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×