Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Dupla Kartini
Sabtu siang (6/4), ketika KONTAN menyambangi sentra onderdil motor di Jalan Soekanto, Duren Sawit, kios-kios sudah ramai pengunjung. Maklum, pembeli yang datang bukan hanya ritel, tapi juga pembeli grosir yang akan menjual kembali hasil belanjaannya.
Bahkan, beberapa kios mengaku, mayoritas pembelinya berasal dari kalangan grosir. Misalnya saja di Kios Champion Motor. Pengelola kios ini, Widya Aribowo bilang, hampir 70% pembelinya adalah grosir, sisanya pelanggan ritel.
Menurutnya, rata-rata dalam sehari, pasti ada pembeli yang berasal dari bengkel kecil. Setidaknya, pembeli semacam itu belanja onderdil motor hingga Rp 2 juta. Bahkan, bengkel skala sedang bisa memborong onderdil dengan nilai belanjaan Rp 5 juta. "Kalau bengkel besar bisa sampai Rp 15 juta sekali belanja. Mereka biasa bawa pakai dua mobil bak," tutur pria yang akrab disapa Ari ini.
Makanya, jika Anda ingin membuka usaha bengkel kecil-kecilan, sentra onderdil dan aksesori di Duren Sawit ini bisa menjadi alternatif penyedia stok barang.
Namun, Kios Cahaya Terang Motor agak berbeda. Karyawan kios ini, Ilung mengaku, lebih membidik pelanggan ritel ketimbang grosir atau pemilik bengkel. Maklum, ia mengklaim, keuntungan yang didapat dari pembeli ritel bisa mencapai 30%. "Kalau grosir, hanya bisa untung 10%," ungkapnya.
Sejatinya, meski kios-kios di sentra Duren Sawit menyediakan onderdil maupun aksesori, namun, pengunjung lebih banyak berburu onderdil. Mereka mencari onderdil ke sini, lantaran lebih murah.
Tak heran, kata Ari, para pedagang pun lebih banyak menyediakan stok onderdil. Makanya, ketersediaan stok aksesori di sentra onderdil Duren Sawit ini tidak selengkap di sentra Jalan Otista, Jakarta Timur.
Meski begitu, tetap ada kios yang getol menjual aksesori. Pemilik Kios Tiga Saudara Motor, Asang Bong mengaku, tetap berusaha menyediakan aksesori motor yang sedang tren atau digrandungi.
Produknya beragam, mulai dari kaca spion, tuas rem, hingga kaca anti angin model terkini. "Aksesori motor itu musiman. Umur trennya cepat, bisa hanya tiga bulan, enam bulan, tapi ada yang sampai setahun. Sebisa mungkin, kami update sesuai tren terkini," tuturnya.
Alhasil, penjualan aksesori motor di kios milik Asang lebih mendominasi ketimbang onderdil. Perbandingannya 60% aksesori, dan 40% untuk onderdil motor.
Supaya selalu update tren terbaru, pria 35 tahun ini selalu memantau perkembangan tren. Tak jarang, aksesori motor yang sudah ketinggalan zaman dan belum laku, dijual murah. Asang biasanya memberi diskon harga aksesori tersebut hingga 30%.
Kios lain yang juga mengandalkan penjualan aksesori adalah Cahaya Terang Motor. Kata Ilung, pemilik kios lebih fokus menjual onderdil, lantaran melihat persaingan bisnis onderdil di sentra tersebut sangat ketat. (Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News