Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Havid Vebri
Setiap akhir pekan, sentra tanaman hias di kawasan Pasar Rebo, Jalan Beringin Raya, Jakarta Timur selalu ramai dikunjungi pembeli. Mayoritas pengunjung adalah pembeli perorangan yang ingin mempercantik halaman rumahnya.
Kebetulan di sekitar lokasi sentra ini banyak perumahan baru berdiri. Sekali belanja, mereka bisa memborong berbagai jenis tanaman, mulai dari rumput, tanaman kecil hingga tanaman berukuran besar.
Selain pembeli perorangan, banyak juga konsumen dari perkantoran," kata Sari Dewi, salah satu pedagang tanaman hias. Sari sendiri menjual ratusan jenis tanaman hias mulai dari aglaonema, anthurium, alocasia, palem dan masih banyak lagi.
Dari sekian banyak tanaman hias, tanaman Cempaka yang bernilai paling mahal. "Ukuran satu meter saja dibanderol seharga Rp 5 juta," ujar Sari.
Tanaman ini mahal karena budidayanya susah. Selain tanaman hias, tanaman buah di tempat ini juga banyak diburu pembeli.
Salah seorang pedagang tanaman buah, Tumiran mengatakan, mayoritas konsumennya merupakan pembeli perorangan. "Mereka orang-orang perumahan yang ingin menanam buah di depan rumahnya," ujar Tumiran.
Tumiran sendiri menyediakan tanaman buah mulai dari ukuran kecil hingga yang sudah berbuah. Dua-duanya, kata Tumiran, banyak diminati konsumen.
Semakin besar tanaman, harganya semakin mahal. Bisa mencapai jutaan rupiah per batang. "Karena harganya lebih murah, banyak pembeli yang mencari tanaman yang masih kecil," terangnya.
Pedagang lainnya, Rosani mengaku, konsumennya bukan saja pembeli perorangan dan perkantoran. Tetapi banyak juga anak-anak sekolah yang membutuhkan tanaman untuk praktik. “Anak-anak sekolah sering membeli satu sampai dua polibag tanaman,” ujarnya.
Sebagian besar koleksi tanaman yang dijual di sentra itu didatangkan dari para petani langsung di daerah Bogor dan Bandung, Jawa Barat. Umumnya, pedagang sudah punya petani langganan. Jadi mereka tinggal memesan tanaman yang diinginkan lewat telepon, lalu petani akan mengirimkan langsung.
Selain dari petani, ada juga beberapa pedagang yang mendatangkan tanaman dari pihak ketiga atau distributor. Para distributor ini mengantarkan langsung pasokan tanaman hias ke para pedagang.
Namun, Sari mengaku lebih sering mencari sendiri tanaman dari para petani. "Saya mencari ke Parung, daerah puncak dan daerah Bogor lainnya," ujarnya.
Selain karena harganya lebih murah, jika membeli dalam jumlah banyak, ia sering mendapat diskon. Dengan begitu, ia bisa menjual dengan harga lebih murah. Sama seperti Sari, Tumiran juga kerap berburu langsung tanaman dari petani.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News