kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra boneka Cikampek: Boneka kartun populer jadi tambang uang (2)


Selasa, 08 November 2011 / 14:36 WIB
Sentra boneka Cikampek: Boneka kartun populer jadi tambang uang (2)
ILUSTRASI. Cara alternatif, deteksi infeksi virus corona dengan bubuk kopi. (KONTAN/ Bidara Pink)


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Tri Adi

Untuk menggaet pelanggan, perajin boneka di Dusun Kampung Baru, Cikampek, Karawang, rajin mengikuti film kartun yang lagi populer, seperti Shaun The Sheep. Belakangan permintaan, boneka ini membanjir hingga perajin menolak pesanan.

Supaya penjualan boneka bisa laris manis, perajin boneka di Dusun Kampung Baru, Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, selalu membuat boneka dengan karakter tokoh kartun yang sedang populer.

Di antara karakter tokoh kartun populer itu adalah Spongebob, Teddy Bear, atau Micky Mouse. Tapi baru-baru ini perajin juga memproduksi karakter tokoh kartun Shaun The Sheep, yang belakangan sedang naik daun.

Asal tahu, tokoh Shaun The Sheep merupakan aktor kartun dari seri animasi produksi CBBC Inggris yang tayang di televisi swasta Indonesia. Film kartun Shaun The Sheep bercerita tentang kehidupan sekelompok domba di peternakan.

Karena menarik, penggemar film Shaun The Sheep itu turut menggemari bonekanya. Tidak hanya anak-anak tapi juga kalangan remaja. "Dalam sehari saya bisa menjual 150 potong boneka Shaun The Sheep," kata Wasno, pedagang boneka di sentra tersebut.

Demikian juga dengan Faishal, pedagang sekaligus perajin boneka, juga kebanjiran pesanan boneka Shaun The Sheep. Bahkan, lantaran permintaan terlalu banyak Faishal pernah menolak pesanan pelanggan. "Produksi saya terbatas, dan saya hanya bisa layani 900 buah per pekan," ungkap Faishal.

Boneka Shaun The Sheep bikinan Faishal atau Wasno itu dijual dengan harga beragam. Untuk boneka ukuran kecil dijual mulai Rp 17.000 sampai Rp 19.000 per buah. Untuk boneka yang agak lebih besar dijual mulai Rp 27.000 sampai Rp 50.000 per buah.

Walaupun pesanan membanjir, perajin boneka mengaku tak mau memproduksi terlalu banyak. Sebab tren pasar boneka sering bersifat musiman, paling lama hanya selama tiga sampai lima bulan saja. "Setelah musimnya habis, pesanan boneka itu akan sepi lagi," terang Wasno.

Wasno memberi contoh, tren pesanan boneka tokoh kartun Upin dan Ipin yang naik daun tahun lalu. Kenaikan pesanan boneka tokoh kartun dari Negeri Jiran itu hanya lima bulan. "Bahkan sekarang kami sudah tidak memproduksi lagi," ucap Wasno.

Tapi, tidak seluruh boneka ramai sesaat saja. Ada boneka tokoh kartun yang tak kenal musim seperti boneka Spongebob dan boneka Teddy Bear. "Boneka ini selalu ada peminatnya," terang Wasno.

Untuk boneka Teddy Bear ukuran manusia dewasa dijual mulai Rp 60.000 sampai Rp 80.000 per boneka. Selain kedua tokoh kartun populer itu, penjualan boneka satwa juga tidak mengenal musim. Seperti boneka berbentuk singa, jerapah, kura-kura, sapi, dan lumba-lumba.

Dalam sebulan Wasno menjual ribuan boneka beragam karakter. Selain produksi sendiri, Wasno juga menjual boneka buatan perajin lain. "Setiap pelanggan saya belanja minimal Rp 10 juta, karena kebanyakan mereka adalah pedagang," kata Wasno.

Dari berjualan boneka itu, saban bulan Wasno mampu meraih omzet hingga Rp 500 juta. Adapun omzet Faishal lebih besar lagi. "Rp 800 jutaan sebulan," ujar Faishal, sumringah.

(Bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×