kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.926.000   -27.000   -1,38%
  • USD/IDR 16.542   -9,00   -0,05%
  • IDX 6.849   20,80   0,30%
  • KOMPAS100 990   1,73   0,17%
  • LQ45 765   0,95   0,12%
  • ISSI 219   0,89   0,41%
  • IDX30 397   1,09   0,28%
  • IDXHIDIV20 466   -0,22   -0,05%
  • IDX80 112   0,26   0,24%
  • IDXV30 115   0,82   0,72%
  • IDXQ30 129   0,07   0,06%

Sentra fotokopi Gandaria: Ada saja pesaing baru (3


Kamis, 03 Mei 2012 / 13:33 WIB
Sentra fotokopi Gandaria: Ada saja pesaing baru (3
ILUSTRASI. Lidah buaya bisa Anda gunakan sebagai masker untuk jerawat.


Reporter: Eka Saputra | Editor: Tri Adi

Kawasan di Jalan Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan sudah kesohor sebagai sentra fotokopi dan percetakan. Lantaran sudah terkenal sebagai sentra fotokopi, banyak orang tertarik membuka kios fotokopi di kawasan tersebut. Kendati persaingan kian ketat, peluang bisnis fotokopi di Jalan Gandaria masih menjanjikan.

Meski tingkat persaingan sudah ketat, hingga saat ini sentra fotokopi di Jalan Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan masih terus kedatangan pemain baru. Banyak orang tertarik membuka kios fotokopi di Gandaria karena kawasan tersebut sudah terkenal sebagai sentra fotokopi.

Salah satu pendatang baru di sentra ini adalah kios Reklame9. Sebelumya, Reklame9 sudah membuka kios di Jalan Damai, Gandaria Utara. Kios tersebut sudah buka sejak tahun 1998.

“Baru awal tahun ini kami pindah ke Jalan Gandaria karena di sini lebih ramai dan sudah dikenal sebagai sentra fotokopi dan percetakan,” kata Diah, pengelola kios Reklame9.

Setelah pindah lokasi ke Jalan Gandaria, kios di tempat lama langsung ditutup. Ia mengaku, sejak pindah Gandaria, pendapatan kiosnya terus meningkat. Pasalnya, di tempat lama, Reklame9 hanya mengerjakan pesanan percetakan dari Herbalife, produsen produk nutrisi. Kebetulan pemiliknya merupakan distributor independen Herbalife. "Selama ini lebih banyak bikin cetak brosur Herbalife. Nah, sekarang mulai mencoba menerima juga pesanan dari umum,” ujarnya.

Sebenarnya, kata Diah, di tempat lama, Reklame9 sudah memberikan layanan bagi pelanggan umum. "Tapi mungkin karena faktor lokasi tidak banyak orang yang tahu tentang Reklame9," ujarnya.

PT X-graphics Indonesia juga termasuk pendatang anyar di kawasan ini. Perusahaan fotokopi dan cetak digital ini membuka kios di Jalan Gandaria pada Maret 2012. Harjanto, pemilik X-graphics mengaku, tertarik membuka cabang di Gandaria karena kawasan itu sudah memiliki banyak pelanggan.

Sebagai pendatang baru, ia tetap optimistis kiosnya bisa eksis. Terlebih, mayoritas pelaku usaha di daerah ini masih menggunakan teknologi konvensional untuk fotokopi dan percetakan. "Sementara kami mengandalkan teknologi digital," ujar Harjanto.

Dengan mengusung teknologi digital, ia berharap, bisa menggarap pasar yang selama ini belum banyak disentuh pengusaha fotokopi dan percetakan di Jalan Gandaria. Misalnya, agen-agen periklanan atau perusahaan yang hendak mencetak media promosi dalam jumlah banyak dan cepat.

Selain masuknya pemain baru, pemain lama juga ada yang membuka kios lagi di kawasan itu. Salah satunya adalah kios Dik Fotokopi. Saat ini, Dik Fotokopi sudah memiliki dua kios di Jalan Gandaria. “Kios kedua buka tiga tahun lalu,” kata Jaelani, karyawan Dik Fotokopi.

Sampai saat ini, Dik Fotokopi masih menyediakan layanan fotokopi konvensional. Ia mengakui, masuknya pendatang baru bakal menambah ketat persaingan. Tapi ia tak khawatir, karena segmen pasar fotokopi konvensional dengan digital berbeda. "Mahasiswa dan pelajar menjadi pasar utama kami, sementara pasar digital adalah perusahaan," kata Jaelani.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×