kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentra kamera Pasar Baru: Omzet turun, andalkan jasa servis (3)


Jumat, 10 Desember 2010 / 10:30 WIB
Sentra kamera Pasar Baru: Omzet turun, andalkan jasa servis (3)
ILUSTRASI. Protelindo


Reporter: Rivi Yulianti | Editor: Tri Adi

Para pedagang di Metro Atom Plaza harus memutar otak untuk menyiasati penurunan omzet yang mencapai 50%. Mereka kemudian menggenjot jasa servis kamera sebagai lahan utama pendapatan rutin mereka. Saat ini, jasa perawatan dan perbaikan kamera menyumbang 80% dari total omzet pedagang di sentra ini.

Pelbagai upaya dilakukan pedagang kamera di Metro Atom Plaza untuk bisa terus bertahan hidup. Mereka harus mampu berimprovisasi mengikuti perkembangan teknologi yang terus melahirkan model kamera anyar.

Soalnya, produk-produk baru kamera digital terus mengeser, bahkan nyaris membunuh kamera analog. Saat ini, pecinta fotografi yang masih setia dengan kamera analog boleh dibilang bisa dihitung dengan jari.

Perkembangan ini ternyata juga meredupkan kejayaan sentra kamera yang terletak di Pasar Baru, Jakarta Pusat tersebut. Permintaan kamera analog merosot tajam. Akibatnya, omzet para pedagang anjlok 50%.

Pahlawan Lubis, Kepala Pemasaran Metro Atom Plaza, mengatakan, mayoritas pedagang di sentra ini kemudian menggenjot jasa servis kamera sebagai lahan utama pendapatan rutin mereka. "Hampir semua melakukannya untuk mensiasati penurunan omzet," katanya.

Jasa servis menjadi jurus yang ampuh untuk menyambung hidup. Sebab, kamera digital terutama jenis SLR membutuhkan perawatan rutin. "Untuk kamera yang rutin dipakai setiap hari, harus cuci lensa minimal sebulan sekali," ujar Rudy, staf Penjualan Kurnia Kamera. Ia bilang, semakin bagus kualitas lensa, maka semakin rentan pula terhadap serangan jamur.

Jasa cuci lensa di sentra kamera yang bisa dicapai dengan menumpang busway koridor tiga jurusan Kalideres-Pasar Baru ini tidak mahal-mahal amat. Pedagang memasang tarif sebesar Rp 50.000 sekali servis.

Dengan menggunakan peralatan yang sederhana, seperti cairan desinfektan, jasa perawatan kamera ini memberikan pemasukan rupiah yang tidak sedikit.

Rudy menuturkan, dalam sebulan, tokonya mampu melayani jasa cuci lensa hingga 20 konsumen. Itu berarti, dari usaha sampingan ini saja, pedagang bisa mengantongi pendapatan tambahan Rp 1 juta.

Tak cuma perawatan, pedagang juga melayani perbaikan lensa. "Biasanya lensa eror karena kemasukan debu atau pasir," ungkap Rudy. Untuk memperbaikinya, ia menjelaskan, lensa harus dibongkar, lalu dibersihkan dengan lens blower, baru dicuci.

Tarif jasa ini juga cukup terjangkau, hanya Rp 50.000 dengan pengerjaan tidak lebih dari sejam. Dari jasa servis ini, Kurnia Kamera mampu mendapat tambahan omzet Rp 1 juta per bulan.

Penghasilan bertambah dari penjualan silica gel yang berfungsi mengurangi kelembaban udara di tempat penyimpanan kamera seharga Rp 5.000 per bungkus. "Diletakkan dalam tempat kamera. Udara lembab akan membuat lensa berjamur," ujar Rudy.

Sementara, untuk kerusakan yang membutuhkan pergantian sparepart, Rudy memasang harga damai alias bisa ditawar. "Itulah keunggulan tempat ini. Makanya, banyak konsumen lebih memilih datang kemari ketimbang ke tempat servis resmi," katanya. Ia mengklaim, jasa servis di sentra ini lebih murah 20% ketimbang tempat servis resmi atau lainnya.

Bahkan, jika konsumen tidak ingin mengganti suku cadang baru, para pedagang bisa mencarikan sparepart bekas yang harganya lebih miring. Sparepart ini berasal dari kamera bekas milik pedagang yang kondisinya rusak parah. "Jika ada yang jual namun rusak parah, saya hanya beli sparepart-nya saja," ujarnya.

Rudy mengungkapkan, 80% dari total omzet yang tiap bulan dikantongi tokonya berasal dari jasa servis.

Obay, pemilik Libra Kamera, menyatakan, tokonya tak pernah sepi dari order servis. Sebab, konsumennya adalah pelanggan setia yang sudah bertahun-tahun menjadi pelanggan.

Cuma, menurut Rudy, sebenarnya, servis tidak perlu kalau pemilik bisa merawat kamera digitalnya dengan baik. Ia memberikan sejumlah tips merawat kamera digital.

Pertama, baterai harus dikeluarkan bila kamera tidak digunakan. Sebab, meskipun tombol power sudah dimatikan, masih ada daya setrum dari baterai yang dapat merusak kamera.

Kedua, jangan membiarkan baterai terpapar suhu ekstrim di atas 43 derajat Celcius. Soalnya, dapat menimbulkan kerusakan permanen. Baterai harus ditaruh pada tempat yang sejuk dan kering. Kemudian, "Jangan men-charge baterai secara berlebihan, jika sudah penuh harus dicabut," katanya.

Ketiga, jangan mengeluarkan kartu memori dari kamera saat masih hidup. Karena, tindakan ini akan merusak kartu memori.

Keempat, jangan menyentuh lensa dengan tangan langsung. Itu sebabnya, usahakan lens hood dan filter selalu terpasang. Dua benda ini akan melindungi bagian depan lensa dari benturan sekaligus mencegah munculnya flare atau kilatan pada cahaya frontal.

Kelima, saat penyimpanan, jauhkan kamera dari benda-benda yang memiliki medan magnet kuat, yang dapat mempengaruhi sirkuit elektronik pada kamera.

Keenam, bersihkan lensa segera setelah habis memotret dari lokasi pantai.

(Selesai)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×