Sumber: Kontan/6/9/2012 | Editor: Havid Vebri
Kebaya merupakan salah satu pakaian tradisional yang paling populer di Indonesia. Banyak wanita Indonesia menggunakan pakaian tradisional ini untuk menghadari berbagai acara, termasuk acara-acara resmi.
Selain ibu-ibu, banyak juga kalangan remaja gemar menggunakan kebaya. Di Jakarta, sentra penjahit kebaya bisa ditemukan di Pasar Kramatjati, Jakarta Timur.
Di lantai dua pasar ini terdapat sekitar 20 kios yang khusus menawarkan jasa penjahitan kebaya. Setiap gerai memiliki dua sampai lima orang penjahit.
Saat KONTAN menyambangi sentra ini pada Agustus lalu, nampak kesibukan para penjahit yang tengah memenuhi pesanan pelanggan.Tangan-tangan terampil mereka dengan cekatan memadukan potongan-potongan kain menjadi satu kesatuan pakaian yang utuh dan indah.
Diana Sinaga, salah seorang pemilik kios mengaku, sudah bergabung di sentra ini sejak tiga tahun terakhir. Sementara sentranya sendiri sudah ada sejak 15 tahun lalu.
Menurutnya, sentra ini terus bertahan karena memang peminat kebaya terus meningkat dari tahun ke tahun. Diana sendiri hanya menerima jasa pembuatan kebaya saja. "Saya tidak menyediakan bahan untuk pembuatan kebaya," ujarnya.
Selama ini, para pelanggan memang membawa sendiri bahan kain untuk dibuatkan menjadi kebaya. Setelah diukur sesuai postur tubuh konsumen, Diana langsung menjahitnya.
Bila tidak sempat datang langsung, konsumen bisa mengirim bahan lengkap dengan ukurannya. Jadi, Diana tinggal menjahitnya saja dan memberikan tambahan aksesoris, seperti kancing, payet, dan renda pada kebaya tersebut.
Rata-rata dalam sehari, Diana bisa menjahit sebanyak empat sampai enam kebaya. Biaya jahit ini dibanderol Rp 400.000 per kebaya. Namun, bila yang dijahit hanya baju atasan kebaya saja, biaya jahitnya mulai Rp 80.000.
Khusus untuk kebaya pesta atau gaun pengantin, ongkos jahitnya jauh lebih mahal, bisa mencapai Rp 3 juta per pasang. Dari jasa menjahit kebaya ini, Diana bisa meraup omzet rata-rata Rp 50 juta hingga Rp 70 juta per bulan. Omzet sebesar itu didapat dengan dibantu tiga penjahit. Laba usaha ini cukup besar, sekitar 45% dari omzet.
Pemain lainnya, Jalirom Jali mengaku sudah bergabuing dengan sentra penjahit kebaya ini sejak enam tahun silam. Selain jasa menjahit kebaya, ia juga menawarkan jasa bordir pakaian-pakain wanita.
Jali mematok biaya pembuatan kebaya mulai Rp 150.000 sampai Rp 500.000 per pasang.Namun, kebanyakan konsumen memilih meminta dibuatkan kebaya dengan tarif sebesar Rp 300.000 per pasang.
Biaya pembuatan kebaya bisa lebih mahal lagi bila pelanggan meminta diberikan aksesoris dan segala perlengkapannya. biayanya bisa membengkak menjadi Rp 1,5 juta per pasang. "Harga pembuatan selendang saja bisa mencapai Rp 1,5 juta kalau harus disertai aksesori plus bordir dan jahit," jelasnya.
Dalam sehari, Jali rata-rata bisa membuat dua pasang kebaya dengan omzet sekitar Rp 20 juta per bulan.
(Bersambung)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News